Pekanbaru (Antarariau.com) - Pemerintah Kota Pekanbaru mewacanakan pembangunan jalur khusus bus Trans Metro Pekanbaru sebagai upaya memaksimalkan pelayanan angkutan kebanggaan masyarakat ibu kota Provinsi Riau tersebut di masa mendatang.
"(Wacana ini) dalam jangka panjang. Namun (pengadaan jalur khusus) tetap harus ada," kata Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah Pengawasan Pengolaan Angkutan Umum (UPTD PPAP) Wisnu Haryanto di Pekanbaru, Kamis.
Pentingnya pembangunan jalur khusus tersebut, kata Wisnu, selaras dengan konsep Bus Trans Metro Pekanbaru yakni Bus Rapid Transit (BRT). "Kalau sesuai konsep, itu harus punya jalur sendiri," jelasnya.
Namun, dia mengakui bahwa pelaksanaan pembangunan itu memerlukan waktu cukup panjang. Banyak proses yang harus dilewati sebelum Pemerintah Kota Pekanbaru benar-benar mulai membangun jalur itu.
Anggaran yang cukup besar merupakan alasan pertama yang disampaikan oleh Wisnu.
Kemudian, dia juga mengungkapkan dari sejumlah kota besar di Indonesia, baru Jakarta yang menerapkan konsep jalur khusus bagi angkutan BRT.
"Ini baru rencana karena membutuhkan biaya yang besar. Harus menggunakan halte yang terhubung dengan JPO (jembatan penyeberangan orang)," lanjutnya.
Sementara itu, Pengamat Perkotaan Kota Pekanbaru, Mardianto Manan menilai wacana pembangunan jalur khusus bus Trans Metro Pekanbaru kurang tepat. Menurut dia, tipikal jalan di Kota Pekanbaru membutuhkan perombakan total untuk membangun jalur khusus Bus Trans Metro.
"Contohnya di Jalan Sudirman, itu hanya ada tiga jalur, kemudian ada jalan layang. Dengan kondisi itu, menurut saya kurang tepat jika dibangun jalur khusus," jelasnya.
Ia memberikan solusi, Pemko Pekanbaru sebaiknya memilih menggunakan armada bus berukuran kecil dibanding dengan armada bus berukuran besar saat ini. Bus berukuran kecil dinilai lebih tepat untuk di Kota berkembang seperti Pekanbaru serta tepat untuk tipikal jalan di Kota Bertuah tersebut.
Bus Trans Metro Pekanbaru hingga saat ini melayani delapan koridor bus yang diperkuat oleh 45 unit dengan rincian 32 bus besar dan 13 bus ukuran sedang. Bus yang identik dengan warna biru itu menjadi transportasi andalan masyarakat Kota Bertuah. Namun, tidak jarang bus harus terjebak kemacetan di sejumlah ruas jalan sehingga waktu tempuh dan menunggu menjadi lama.