Mahasiswa Pekanbaru Nilai Upaya Kepolisian Ungkap Pencurian Museum Lambat!!

id mahasiswa pekanbaru, nilai upaya, kepolisian ungkap, pencurian museum lambat

Mahasiswa Pekanbaru Nilai Upaya Kepolisian Ungkap Pencurian Museum Lambat!!

Pekanbaru (Antarariau.com) - Puluhan mahasiswa yang menggelar aksi di Museum Sang Nila Utama, Kota Pekanbaru, Provinsi Riau menilai proses hukum terkait hilangnya delapan koleksi sejarah museum berjalan lambat.

"Kasus ini sudah cukup lama ditangani polisi, namun kami melihat tidak ada perkembangan berarti," kata koordinator aksi Andres Pransiska usai menggelar aksi di depan gedung Museum Sang Nila Utama, Kota Pekanbaru, Selasa.

Ia mengatakan hilangnya delapan koleksi Museum Sang Nila Utama merupakan kasus besar yang harus ditangani serius oleh kepolisian. Namun, sejak dilaporkannya kasus tersebut ke polisi pada medio Maret lalu, hingga kini belum ada perkembangan berarti.

Dia meminta agar polisi serius menangani kasus tersebut karena jika terus berlarut dikhawatirkan kejadian serupa akan kembali terulang.

Selain menilai proses hukum yang lambat, mahasiswa juga menyayangkan sikap pemerintah Provinsi Riau yang seolah abai terkait masalah ini. Dia mengatakan pascakejadian tersebut, pemerintah terlihat belum melakukan evaluasi sama sekali.

"Seolah mereka tidak merasa ada kehilangan," ujarnya.

Kepala UPT Museum Sang Nila Utama Sri Mecca saat dikonfirmasi mengatakan pihaknya terus berkoordinasi dengan Polresta Pekanbaru terkait kasus hilangnya koleksi museum tersebut.

Namun, ia mengakui hingga kini baik dirinya maupun jajaranya belum ada yang dipanggil untuk diperiksa sebagai saksi di Mapolresta Pekanbaru.

"Belum ada (yang diperiksa). Makanya akan saya tanyakan seperti apa penyelidikannya," kata Sri kepada Antara.

Sri juga berharap agar polisi dapat segera melakukan penyelidikan karena dirinya merasa tanggung jawab dalam perkara tersebut cukup besar.

Lebih jauh, ia mengaku siap mendukung proses hukum yang dilakukan oleh aparat kepolisian guna menemukan pihak yang bertanggung jawab terkait hilangnya delapan koleksi itu.

Delapan koleksi Museum Sang Nila Utama Riau terdiri dari Keris Melayu empat buah, masing-masing satu buah Pedang Melayu Sondang, Piring Seladon Emas, Kendi VOC dan Kendi Janggut dipastikan raib. Kasus itu kini ditangani Satreskrim Polresta Pekanbaru.

Seluruh koleksi tersebut hilang dua kali berturut-turut. Kejadian pertama pada akhir Februari 2017 lalu, dengan tujuh benda pusaka yang disimpan di gudang raib.

Terakhir, sebuah benda pusaka berupa keris dari Kabupaten Indragiri Hulu yang terbuat dari gading dan kayu serta dilapisi perak hilang pekan ini. Keris itu hilang dari lemari pajangan yang berada di ruang museum. Kasus tersebut saat ini ditangani oleh Mapolresta Pekanbaru.

Hilangnya koleksi museum itu tidak lepas dari kelalaian pengelola yang tidak melengkapi bangunan dengan sistem keamanan yang baik.