Pasca Kemalingan, Museum Sang Nila Utama Riau Tetap Beroperasi

id pasca kemalingan, museum sang, nila utama, riau tetap beroperasi

Pasca Kemalingan, Museum Sang Nila Utama Riau Tetap Beroperasi

Pekanbaru (Antarariau.com) - Museum Sang Nila Utama Provinsi Riau tetap buka dan melayani pengunjung pascakehilangan delapan koleksi benda pusaka berharganya.

Dari pantauan Antara pada Rabu siang, Museum yang beralamat di Jalan Jenderal Sudirman, Kota Pekanbaru atau tepat di seberang Gedung DPRD Riau tersebut tetap buka meski sepi pengunjung.

(Baca Juga: Ternyata Keamanan Museum Sang Nila Utama Riau Meprihatinkan, Ini Buktinya)

"Perintah dari atasan tetap buka," kata salah seorang pemandu museum.

Dia mengatakan museum beroperasi setiap hari mulai pukul 08.00 WIB hingga pukul 15.00 WIB. Kecuali hari Jumat hingga Minggu yang buka dari pukul 08.00 WIB hingga 12.00 WIB.

Terkait hilangnya delapan koleksi tersebut, pemandu museum tidak bersedia memberikan komentar kepada awak media. Dia mengatakan bahwa secara umum tidak berpengaruh pada pelayanan sesuai instruksi dari atasannya.

Delapan koleksi Museum Sang Nila Utama dipastikan hilang. Ke delapan koleksi yang hilang itu terdiri dari Keris Melayu empat buah, masing-masing satu buah Pedang Melayu Sondang, Piring Seladon Emas, Kendi VOC dan Kendi Janggut. Kasus itu kini ditangani Satreskrim Polresta Pekanbaru.

Seluruh koleksi tersebut hilang dua kali berturut-turut. Kejadian pertama pada akhir Februari 2017 lalu, dengan tujuh benda pusaka yang disimpan di gudang raib.

Terakhir, sebuah benda pusaka berupa keris dari Kabupaten Indragiri Hulu yang terbuat dari gading dan kayu serta dilapisi perak hilang pekan ini. Keris itu hilang dari lemari pajangan yang berada di ruang museum. Kasus tersebut saat ini ditangani oleh Mapolresta Pekanbaru.

Sayangnya, pengelola museum tidak memiliki kamera pengintai sehingga kejadian kehilangan itu sama sekali tidak terekam CCTv.

Seorang pengunjung museum yang ditemui menyesalkan hilangnya delapan koleksi tersebut. "Seharusnya peristiwa ini tidak perlu terjadi," kata seorang pengunjung, Riyan.

Riyan yang merupakan seorang mahasiswa di Pekanbaru dan beberapa kali ke museum tersebut menilai pengelolaan yang tidak baik serta sistem keamanan yang buruk menjadi salah satu penyebab hilangnya koleksi tersebut.

(Baca Juga: Siapakah Pencuri Tujuh Benda Pusaka Museum Riau??)

Menurut dia, seharusnya pengelola Museum dapat lebih menghargai benda pusaka dengan meningkatkan pengelolaan agar kejadian yang sama tidak kembali terulang.

"Koleksi ini kan milik negara, seharusnya mendapat perlakuan yang lebih baik," tuturnya.