Pekanbaru (Antarariau.com) - Pengelola Museum Sang Nila Utama milik Pemerintah Provinsi Riau baru akan menambah CCTv atau kamera pengintai pasca hilangnya delapan benda koleksi bernilai tinggi.
"Baru akan pengadaan tahun ini," kata Kepala UPT Museum Daerah dan Taman Budaya Riau, Sri Mekka kepada Antara di Pekanbaru, Selasa.
(Baca Juga: Ternyata Keamanan Museum Sang Nila Utama Riau Meprihatinkan, Ini Buktinya )
Delapan koleksi Museum Sang Nila Utama yang berlokasi di Jalan Jenderal Sudirman di Kota Pekanbaru dilaporkan hilang. Ke delapan koleksi hilang itu terdiri dari Keris Melayu empat buah, masing-masing satu buah Pedang Melayu Sondang, Piring Seladon Emas, Kendi VOC dan Kendi Janggut. Kasus itu kini ditangani Satreskrim Polresta Pekanbaru.
Sri mengatakan ke delapan koleksi tersebut hilang dua kali berturut-turut. Kejadian pertama pada akhir Februari 2017 lalu, dengan tujuh benda pusaka yang disimpan di gudang raib.
Terakhir, sebuah benda pusaka berupa keris dari Kabupaten Indragiri Hulu yang terbuat dari gading dan kayu serta dilapisi perak hilang pekan ini. Keris itu hilang dari lemari pajangan yang berada di ruang museum. Kasus tersebut saat ini ditangani oleh Mapolresta Pekanbaru.
Ia mengatakan peristiwa hilangnya koleksi pusaka itu sama sekali tidak terekam CCTv atau kamera perekam yang terpasang setiap sudut ruangan. Menurut dia, kamera yang terpasang itu tidak lagi berfungsi sejak 2010 silam. Padahal, museum itu menyimpan ratusan benda bersejarah dari zaman kolonialisme maupun zaman kerajaan.
Ia mengklaim pihaknya telah berupaya mengajukan pengadaan CCTv sebagai salah satu pendukung sistem keamanan ke Dinas terkait beberapa kali. Namun, ia mengakui upaya itu belum mendapatkan respon yang baik dari pemerintah setempat hingga terjadi peristiwa tersebut.
Ia mengatakan upaya pengadaan kamera pengintai baru akan direalisasikan pada tahun 2017 ini. Lebih jauh, ia juga menjelaskan Museum tersebut hanya dijaga oleh lima orang petugas keamanan atau sekuriti.
(Baca Juga: Siapakah Pencuri Tujuh Benda Pusaka Museum Riau?? )
"Kalau bicara ideal, pasti kurang dengan sekuriti lima orang. Ini yang akan kita jadikan bahan evaluasi," tuturnya.
Mekka mengatakan saat ini pihaknya sepenuhnya menyerahkan proses penyelidikan hilangnya benda pusaka itu ke Satuan Reserse Kriminal Polresta Pekanbaru.
Berita Lainnya
Terkait masa jabatan Alfedri dihitung sudah dua periode, ini kata Ketua KPU Siak
30 May 2024 0:02 WIB
Jalur kereta komuter yang alami anjlok di Mangga Dua sudah bisa dilewati kembali
13 April 2024 16:04 WIB
Dua SMP Negeri baru di Pekanbaru sudah mulai buka pendaftaran murid baru
04 July 2023 12:13 WIB
Dua ponsel Samsung sudah bisa terkoneksi ke jaringan 5G
30 September 2021 14:14 WIB
Hasil rekonstruksi, dua anggota FPI ternyata sudah meninggal dunia sebelum memasuki jalan tol
14 December 2020 11:00 WIB
Dua suspek COVID-19 Siak sudah dipulangkan, begini sebabnya
23 March 2020 15:39 WIB
Harga minyak dunia sudah pulih dari level terendah dua minggu di perdagangan Asia
30 September 2019 12:33 WIB
Menhub berharap kabut asap sudah bisa diatasi dalam dua pekan ke depan
20 September 2019 15:17 WIB