Pekanbaru (Antarariau.com) - Puluhan massa yang tergabung dalam Gerakan rakyat marginal (Geram) melakukan aksi protes ke Gedung DPRD Riau, dengan melayangkan tuntutan perbaikan jalan penghubung 17 desa di Kecamatan Kampar Kiri dan Kampar Kiri Hulu, Kabupaten Kampar.
Perwakilan Geram, Ari Wibowo di Pekanbaru, Senin, menyampaikan beberapa poin yang menjadi tuntutannya kepada kalangan Wakil Rakyat di DPRD Riau serta Pemerintah Daerah setempat.
Pertama, tanggap darurat ruas jalan Lipat Kain- lubuk agung 28 kilometer harus fungsional. Kedua, penyelesaian pengaspalan atau rigit pavement jalan beton. Ketiga, segerakan bantuan sembako ke 17 desa yang terkena dampak kerusakan jalan.
"Akses jalan utama ini dipergunakan masyarakat untuk keluar masuk desa mencari sembako kebutuhan hidup sehari-hari ke Lipat Kain," urai Ari kepada Anggota Dewan.
Diinformasikannya, sepanjang 28 kilometer jalan dari Lipat Kain Desa IV Koto Setingkai rusak parah, padahal jalan tersebut menjadi akses utama yang menyokong kehidupan warga setempat. Untuk itu, pihaknya meminta perbaikan jalan agar segera dapat dianggarkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah setempat.
"Jalan ini perlu disegerakan perbaikannya, karena kondisinya sudah rusak parah," ujarnya pula.
Dikatakannya, kerusakan jalan ini bukan hal baru bagi masyarakat desa itu, mengingat jalan tersebut acap kali rusak setiap tahunnya apalagi pada musim hujan.
Dampaknya, lanjut dia, berimbas pada terputusnya transportasi yang menghambat mobilitas warga diantaranya distribusi hasil panen perkebunan ke luar desa serta akses menuju ke sekolah bagi pelajar.
Sementara, anggota DPRD Riau asal Kampar Masnur mengatakan pihaknya terus berusaha memperjuangkan apa yang menjadi tuntutan massa.
"Saya akan bicarakan ini dengan anggota DPRD Riau Dapil Kampar yang lain, juga anggota DPRD Kampar Dapil Kampar Kiri. Tentu tuntutan mereka perlu waktu dan anggaran untuk penyelesaiannya," jawab Masnur.