Pekanbaru, (Antarariau.com) - Sejumlah mahasiswa dari berbagai universitas di Pekanbaru yang tergabung dalam Aliansi Perempuan Riau melayangkan lima tuntutan kepada Presiden RI Joko Widodo.
Dalam aksi demonstrasi yang dipusatkan di Chevron Rumbai Kota Pekanbaru, Selasa, mereka meminta kepada Presiden agar segera menstabilkan kondisi perekonomian Indonesia.
Hal ini penting dilakukan karena menurut mereka saat ini menurut mereka kondisi ekonomi nasional sedang dalam keadaan darurat, terlebih ditunjukkan dengan turunnya nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika.
Kemudian, mereka juga meminta kepada presiden yang akrab disapa Jokowi melakukan nasionalisasi aset Sumber Daya Alam (SDA) di Indonesia.
Selain itu, mereka juga meminta kepada presiden Jokowi untuk mencabut kebijakan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis bensin dan solar yang didasarkan pada mekanisme pasar.
"Kebijakan harga BBM berdasarkan mekanisme pasar kesalahan fatal karena harga BBM sangat mempengaruhi harga kebutuhan Sembako," teriak salah satu mahasiswi dalam orasinya.
Selain itu, mereka juga meminta kepada presiden untuk segera mengatasi dan menyelesaikan konflik antar lembaga penegak hukum di Indonesia.
Selanjutnya, tuntutan terakhir mereka adalah meminta presiden agar terus mempertegas dalam upaya pemberantasan korupsi.
Aksi yang dilakukan oleh mahasiswi tersebut mendapat pengawalan dari Polisi Wanita (Polwan) Kepolisian Resort Kota Pekanbaru.
Dalam aksinya sempat terjadi dorong-dorongan antara mahasiswi dan Polwan, akan tetapi kejadian tersebut dapat diatasi oleh para Polwan yang dipimpin oleh Kabag Ops Polresta Pekanbaru, Kompol M Sembiring.