Pekanbaru, (Antarariau.com) - Seorang pemuda Alumni Pelajar Balai Pelatihan dan Pendidikan Ilmu Pelayaran (BP2IP) Aceh, Tengku Muhammad Taufik Kurniawan (23) yang sudah empat hari tenggelam di Sungai Siak, Pekanbaru akhirnya ditemukan dalam keadaan sudah menjadi mayat.
"Korban hilang sudah ditemukan, pukul 16.30 tadi ditemukan langsung oleh masyarakat di sekitar tanaman Eceng Gondok," kata Kepala Kawasan Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan Pekanbaru, Herwanto di Pekanbaru, Kamis.
Dengan ini, lanjutnya, kegiatan pencarian oleh tim gabungan selesai dan jasad kemudian dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Pekanbaru untuk divisum. Tim oencari terdiri dari Badan Search and Rescue Pekanbaru, Polisi Air Polda Riau, dan KSOP berjumlah 12 orang.
Jasad ditemukan di sebuah pelabuhan di daerah Rumbai sekitar 1 mil dari lokasi tenggelamnya yakni Pelabuhan Peti Kemas SHK. Bersama perahu karet tim membawa jasad yang telah dibungkus ke lokasi.
Terlihat masyarakat ramai menunggu kedatangan tersebut termasuk ibu korban Cut Indrasari yang tekah datang dari Aceh dua hari lalu. Ibunya langsung terisak bahkan pingsan ketika jasad langsung dimasukkan ke ambulans untuk dibawa ke rumah sakit.
"Kondisi mayat masih dalam keadaan utuh, ditemukan dalam keadaan terapung," lanjut Herwanto.
Sebelumnya Tengku Muhammad Taufik Kurniawan (23) ini mengunjungi tiga temannya yang masih pelajar BP2IP yang masih magang Pelabuhan
Bandar Teguh Abadi (BTA) Milik Pokun. Namun kapalnya Marcopolo 129 yang digunakan sebagai tempat menginao pelajar itu adalah Pelabuhan Peti Kemas SHK Pekanbaru.
Kejadiannya pada Senin (13/3) pukul 13.30 WIB kapal itu mengalami kebocoran sehingga karam. Korban bersama tiga temannya Rahmad Pratama (23), Reza Kamal (24) dan Feri Ramazana (25) langsung mencoba menyelamatkan diri.
Menurut penjaga pelabuhan, Raja Hasyim (72) korban setelah selamat pergi kagi ke kapal mengambil telepon selulernya. Pada saat itulah korban kemudian hilang dan diduga susah berenang karena memakai celana jeans.
Kapal tunda merk Marcopolo itu diketahui sudah lama tidak dipakai karena rusak dan diparkirkan di pelabuhan. Sementara para pelajar tersebut ditempatkan di kapal untuk tempat menginap.
"Kapal ini sudah tujuh tahun menyandar, kapal tunda ini kapal yang menarik tongkang," ungkapnya.***4***