Pekanbaru (Antarariau.com) - Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru mencatat sebanyak 149 kasus demam berdarah dengue (DBD) di ibu kota Provinsi Riau tersebut selama tiga bulan pertama 2017.
"Hingga pekan ke 10 tercatat 149 kasus DBD, meningkat 11 kasus dari pekan seblumnya," kata Kepala Dinas Kesehatan Pekanbaru, Helda S Munir di Pekanbaru, Selasa.
Ia merincikan, Kecamatan Bukit Raya dan Tampan merupakan wilayah dengan kasus DBD tertinggi masing-masing mencapai 32 dan 23 kasus. Dua kecamatan tersebut merupakan kecamatan terluas dengan penduduk terpadat di Kota Pekanbaru.
Selanjutnya Kecamatan Marpoyan Damai tercatat sebanyak 20 kasus DBD. Kecamatan tersebut tercatat sebagai wilayah dengan peningkatan kasus DBD tertinggi mencapai dua kali lipat dibanding medio Februari 2017 lalu.
Peningkatan kasus DBD juga terjadi di Kecamatan Tenayan Raya dan Payung Sekaki masing-masing 15 kasus. Berikutnya Kecamatan Rumbai Pesisir 12 kasus, Lima Puluh sembilan kasus dan Rumbai tujuh kasus.
Ia menambahkan di Kecamatan Pekanbaru Kota tercatat tujuh kasus, Senapelan lima Kasus, Sukajadi tiga kasus dan Sail satu kasus.
Helda mengatakan berdasarkan pendataan Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru, korban DBD mayoritas merupakan anak-anak usia 0 sampai 14 tahun. Untuk menekan penyebaran DBD, ia telah menyiapkan surat edaran ke seluruh camat untuk bersama memerangi penyakit yang disebabkan nyamuk Aedes Aegypti tersebut.
"Surat itu nantinya ditanda tangani langsung oleh Penjabat walikota Pekanbaru untuk diteruskan ke seluruh camat," ujarnya.
Selain itu, ia juga mengatakan tengah menggalakkan program satu rumah satu kader jumantik. Program satu rumah satu kader jumantik melibatkan salah satu anggota keluarga yang diberikan pemahaman soal mencegah penyakit DBD dan mendeteksinya secara dini.
"Kita harapkan satu rumah datu kader Jumanti ini bisa melakukan deteksi dini sehingga mencegah perkembangbiakan nyamuk aedes agypti," tuturnya.
Melengkapi Helda, Kepala Bidang Pengendalian Kesehatan Dinas Kesehatan Pekanbaru, Gustiyanti meminta masyarakat untuk ikut andil menekan angka DBD dengan cara berprilaku hidup sehat dengan melakukan melakukan 3 M plus.
Gustiyanti mengatakan Abate dan racun malation telah disiapkan untuk satu tahun ke depan.
Berita Lainnya
Semester Pertama 2017, Tercatat 331 Kasus DBD Di Pekanbaru
11 June 2017 22:25 WIB
Ada 1.151 kasus HIV/AIDS di Riau
13 December 2024 6:10 WIB
Dinkes Riau turunkan tenaga medis dukung proses pencoblosan Pilkada 2024
25 November 2024 17:12 WIB
2.900 orang di Pekanbaru menderita HIV/AIDS
29 December 2023 21:00 WIB
Ada 359 kasus HIV sepanjang 2023 di Pekanbaru
05 December 2023 7:51 WIB
604 anak di Pekanbaru terkena ISPA diduga dampak karhutla
11 October 2023 19:53 WIB
Tersisa satu pasien per minggu, Pekanbaru mampu kendalikan COVID-19
01 June 2022 6:41 WIB
Seluruh kecamatan di Pekanbaru bebas zona merah COVID-19
16 March 2022 1:36 WIB