Pekanbaru (ANTARA) - Dinas Kesehatan Provinsi Riau mencatat 1.151 kasus Human Immunodeficiency Virus (HIV) dari 180.925 tes yang dilakukan sepanjang 2024 kepada kelompok lelaki seks lelaki (LSL), waria, wanita penjaja seka (WPS), pengguna narkoba suntik, penderita tuberculose.
"Dari 1.151 kasus positif HIV tersebut dominan adalah kelompok LSL, yaitu sebanyak 372 kasus atau mencapai 3,31 persen," kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Riau drg Sri Sadono Mulyanto di Pekanbaru,Kamis.
Menurut dia, tes juga dilakukan kepada ibu hamil, pelanggan PS, pasangan beresiko tinggi, pasangan ODHIV(orang dengan HIV), anak dari ibu positif, warga binaan pemasyarakatan, calon pengantin dan populasi umum.
Karena itu, katanya pihaknya terus berupaya melakukan pencegahan dengan cara menggiatkan sosialisasi pencegahan HIV, bekerja sama dengan lintas sektor terkait.
"Pada 2023 telah dilakukan sosialisasi bersama dinas pendidikan kepada kepala sekolah tingkat SLTA se Provinsi Riau dan sosialisasi bahaya HIV ke sekolah-sekolah sebanyak 100 sekolah (SLTA) di Kota Pekanbaru," katanya.
Dinkes Riau katanya juga mendorong kesadaran masyarakat terkait bahaya HIV bekerjasama dengan Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Provinsi Riau melalui rapat koordinasi lintas sektor terkait.
Ia mengatakan. pihaknya juga berupaya memperluas cakupan layanan testing, dan saat ini tersedia 297 layanan tes HIV di 12 kabupaten dan kota di Provinsi Riau.
"Kami juga berupaya memperluas layanan pengobatan dan layanan perawatan serta dukungan pengobatan yang saat ini telah tersedia 157 layanan tersebar di 12 kabupaten dan kota se-Riau," katanya.