Pekanbaru, (Antarariau.com) - Tim Sapu Bersih Pungutan Liar di Provinsi Riau tengah memproses lima oknum polisi yang terjaring operasi tangkap tangan selama tim telah terbentuk sejak awal 2017 lalu.
"Oknum polisi yang diproses sidang internal, nanti diputuskan layak atau tidak dinaikkan ke pidana umum," kata Ketua Tim Saber Pungli Riau, Kombes Pol Suwarno di Pekanbaru, Selasa.
Dia yang juga Inspektur Pengawas Daerah (Itwasda) Kepolisian Daerah Riau ini merincikan lima oknum polisi itu terjaring pada empat kasus. Pertama Polisi Lalu Lintas di Kabupaten Indragiri Hulu dengan barang bukti pungli Rp150 ribu.
Kedua anggota polisi diduga lakukan pungli di Kandis Kilometer 3 Kabupaten Siak saat pemuatan truk. Kemudian di Dumai oknum polisi dengan modus setor Rp500 ribu dibuatkan stiker khusus buat truk agar tidak diganggu.
"Terakhir dua anggota polisi di Jalan Lintas Riau Jambi KM 56," ungkap Suwarno.
Secara keseluruhan terdapat 13 kasus pungli di Wilayah Riau. Selain polisi terdapat juga pungli dilakukan Aparatur Sipil Negara, dan masyarakat sipil. Disamping kasus polisi ada tiga ASN Dinas Kehutanan Riau pungli terhadapa muatan kayu.
Lalu pungli di Kecamatan Tapung, Kabupaten Kampar pada kantor camat calo tertangkap satu orang. Ada juga di Kantor Lurah Simpang Baru, Kecamatan Tampan Pekanbaru, ASN kepala seksi kesejahteraan yang lakukan pungli pengurusan surat.
Selanjutnya masyarakat di Terminal Pekanbaru, tiga oknum ASN di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Pekanbaru, masyarakat "mengutip" uang di Pelabuhan Selat Panjang, dan masyarakat juga memungut liar truk sawit di Kabupaten Kuantan Singingi.
Terakhir Selasa (21/2) ini empat honoter Dinas Perhubungan Kabupaten Siak. Lokasinya di Pos Dishub Jembatan Sultan Syarif Qasim-Jembatan Kamoung Maredan Kecamatan Tualang meminta uang kepada sopir truk.
Sudah 5 Oknum Polisi Riau Terjaring OTT Tim Saber Pungli
