"Ngaku" Polisi, Warga Bengkalis Tipu Mahasiswi

id ngaku polisi, warga bengkalis, tipu mahasiswi

"Ngaku" Polisi, Warga Bengkalis Tipu Mahasiswi

Pekanbaru (Antarariau.com) - Jajaran Kepolisian Resor Bengkalis, Provinsi Riau mengamankan seorang pemuda berinisial TI karena melakukan penipuan terhadap seorang mahasiswi setempat dengan mengaku sebagai anggota polri.

"Modus tersangka yakni mencari kenalan di Facebook, mengkau sebagai polisi lalu mengajak ketemuan dan menipu korban dengan berbagai alasan," kata Kepala Bidang Humas Polda Riau, Kombes Pol Guntur Aryo Tejo di Pekanbaru, Rabu.

Dia menjelaskan dalam aksi tipu-tipunya itu, TI (24) berhasil membawa kabur satu unit ponsel pintar, dua buah perhiasan berupa cincin emas milik korban Nela (21).

Aksi jahat tersangka berawal dari pertemanan korban melalui media sosial Facebook. Setelah sekian lama berkenalan, dengan beragam bujuk rayu tersangka berhasil mengajak korban bertemu.

Mereka sepakat untuk bertemu di sebuah penginapan di Kota Duri, Kecamatan Mandau, Bengkalis.

Saat bertemu, tersangka yang mengaku sebagai penyidik di Polsek Mandau itu kemudian meminjam ponsel korban.

Tujuannya adalah untuk mengambil foto seorang tahanan yang baru saja berhasil ditangkap Polsek Mandau.

Tidak hanya ponsel, tersangka juga berhasil memperdayai korban untuk meminjam cincin. Alasannya adalah tersangka mengaku kerap diledek atasannya karena belum juga menikah. Sehingga dengan adanya cincin itu, tersangka dapat menunjukkan bahwa dia sudah bertunangan.

"Setelah berhasil mendapatkan barang incarannya, tersangka lalu meninggalkan korban," ujarnya.

Beberapa waktu kemudian, tersangka tidak kunjung kembali. Bahkan semakin sulit dihubungi. Karena curiga, korban lantas mencari tau keberadaan tersangka di Polsek Mandau.

Alangkah terkejutnya, personel Polsek Mandau ternyata tidak mengenal TI yang mengaku sebagai penyidik di Mapolsek itu. Setelah menerima laporan korban, jajaran Polsek Mandau berhasil melacak dan meringkusnya.

"Keterangan tersangka masih terus kita dalami termasuk mengembangkan kemungkinan adanya korban lain," ujarnya.