Pekanbaru (Antarariau.com) - Manajemen Usaha Ekonomi (UEK)- Simpan Pinjam (SP) Kelurahan Labuh Baru Timur, Kecamatan Payung Sekaki, Kota Pekanbaru, Riau periode April-September 2016 telah menyalur pinjaman sebesar Rp425 juta untuk 58 mitra binaan.
"Pinjaman diberikan guna meningkatkan produktivitas usaha mereka, dan ke-58 mitra binaan itu mendapatkan pinjaman bervariasi Rp1 juta - Rp10 juta " kata Ketua UEK-SP Labuh Baru Timur, Muhammad Tawakes di Pekanbaru, Rabu.
Menurut dia, sumber dana UEK-SP --beridir tahun 2008-- itu awalnya memperoleh suntikan dana sebagai cadangan modal sebesar Rp500 juta berasal dari APBD Kota Pekanbaru melalui Badan Pemberdayaan Perekonomian Masyarakat dan KB (BPPM-KB) Kota Pekanbaru.
Ia mengatakan, pendanaan simpan pinjam ini berasal dari APBD Kota Pekanbaru sehingga pinjamannya harus dikembali dan bukan bersifat hibah.
"Oleh karena itu ketaatan pemilik usaha untuk membayar kredit tepat waktu sangat dibutuhkan guna menjaga keberlangsungan lembaga ekonomi masyarakat ini, dan pinjaman berikutnya bisa dibirikan pada pemilik usaha lainnya," katanya.
Ia menyebutkan, 58 mitra binaan berasal dari usaha kecil itu bergerak di bidang usaha jasa bengkel, potong rumput, warung, salon, merakit sepeda, kontrakan rumah, pedagang, loundri, catering.
Untuk syarat pinjaman, katanya, selain usaha sudha berjalan dan sebagai jaminan ditetapkan PPKB motor atau surat tanah dengan bunga sebesar 1,5 persen setiap bulan dengan maksimal pengembalian pinjaman selama dua tahun.
"Keberlangsungan UEK-SP ini harus didukung oleh prilaku anggota yang taat membayar pengembalian kredit sehingga kesejahteraan seluruh anggota tetap terbantu," katanya.
Setiap tahun, katanya lagi, anggota akan mendapatkan door prize dari Sisa Hasil Usaha (SHU) serta bantuan sosial yang juga berasal dari SHU tersebut.
Ia menyebutkan, berdasarkan rekapitulasi data tunggakan pinjaman hingga September 2016 tercatat sebesar 37 persen atau meningkat sebesar 10 persen dibandingkan dibandingkan tahun 2015.
"Peningkatan tunggakan terjadi akibat kurang disiplinnya peminjam, dan masih menerapkan prilaku hidup konsumtif, bangkrut, akibat bencana sehingga pengembalian kredit menjadi macet," katanya.
Ia menambahkan, sejak 2008 maka total aset UEK-SP LBT itu kini mencapai Rp672,756.000 dengan simpanan tercatat sebesar Rp828 juta lebih.