Kondisi RPH Pekanbaru Memprihatinkan

id kondisi rph, pekanbaru memprihatinkan

Kondisi RPH Pekanbaru Memprihatinkan

Pekanbaru (Antarariau.com) - Dinas Pertanian dan Peternakan Kota Pekanbaru, Provinsi Riau membenarkan saat ini kondisi Rumah Potong Hewan (RPH) Tampan yang terletak di Jalan Cipta Karya Ujung fisiknya sudah rusak berat dan sangat memprihatinkan.

"Usia RPH ini sekitar 16 tahun," kata Kadistanak Pekanbaru El Syabrina di Pekanbaru, Senin.

El nama sapaan awak media ini menjelaskan jika melihat kondisi yang ada saat ini sudah seharusnya direnovasi. Karena tidak lagi maksimal dalam pelayanan. Namun masalahnya terbentur dana.

"Kami sudah ajukan ke APBD Pekanbaru, Provinsi Riau bahkan APBN tetapi tidak juga berhasil," katanya kecewa.

Padahal sebut El RPH ini merupakan salah satu tempat pemotongan hewan yang ada di Kota Pekanbaru. Tiap hari semua pemotongan hewan yang ada di pasar tradisional setempat berada RPH tersebut.

Dijumpai pada tempat yang berbeda Ketua Komisi II DPRD Kota Pekanbaru, T Azwendi Fajri mengatakan pihaknya di Komisi II telah melakukan rapat kerja dengan Distanak, hasilnya telah merekomendasikan untuk segera dilakukan renovasi dan rehabilitasi terhadap RPH Tampan.

"Ini juga terkait rapor merah dari pemerintah pusat melalui Kementerian Peternakan (Kememtan) kepada Pemko Pekanbaru terkait RPH," terangnya.

Karena itu pihaknya sudah merekomendasikan agar RPH Tampan segera direnovasi dan direhab.

Politikus Demokrat ini mengatakan, jika tidak dilakukan renovasi dan rehab terhadap RPH ini, mulai dari tempat pembuangan limbah, pemotongan yang sudah tidak layak sesuai dengan kebutuhan, nantinya akan berpengaruh terhadap kebutuhan dan kualitas daging yang dihasilkan.

"RPH ini memang sudah tidak layak mereka memotong hanya di pelataran-pelataran semen, hanger-nya yang tidak dapat digunakan dan ini akan berdampak pada kualitas daging yang dihasilkan," katanya lagi mencontohkan.

Lebih lanjut Azwendi menyampaikan, masyarakat Kota Pekanbaru pastinya menginginkan daging sapi yang berkualitas dan segar, yang dihasilkan apabila dipotong di RPH tersebut.

"Bagaimana kita butuh daging segar dan sehat jika tempat pemotongan dan pengolahannya tidak memadai dengan baik," tegasnya.

Ia memperkirakan biaya yang dibutuhkan bagi renovasi RPH sekitar Rp2,7miliar.

"Biaya Rp2,7 miliar itu dirancang untuk merenovasi dan merehab tempat pembuangan limbah, infrastruktur RPH, lantai, hanger, dan tempat pemotongannya," katanya menambahkan.

Sekedar informasi RPH Cipta Karya, Pekanbaru, selama Ramadan mampu memotong 40 ekor sapi per hari, guna memenuhi pasokan daging sapi di ibu kota Provinsi Riau itu.

Jumlah ini meningkat dari pemotongan hari-hari biasa yang hanya sekitar 30 ekor perhari.