Tembilahan, (Antarariau.com) - Dinas Perkebunan Kabupaten Indragiri Hilir menggunakan alat berat berupa ekskavator untuk memperbaiki perkebunan kelapa milik rakyat yang rusak karena berbagai faktor.
"Melakukan berbagai terobosan untuk memperbaiki perkebunan rakyat saat ini memang prioritas kami, salah satu terobosan itu ialah menggunakan alat berat," kata Kepala Dinas Perkebunan Kabupaten Indragiri Hilir Tantawi Jauhari di Tembilahan, Selasa.
Tidak hanya itu, lanjutnya, upaya yang telah dilakukan oleh Pemkab Indragiri Hilir melalui dinas perkebunan ialah dengan program penyelamatan yang meliputi penyelamatan tanggul, dan peremajaan kelapa.
"Setiap tahun kenaikan air cenderung meningkat sehingga diperlukan pembuatan tanggul-tanggul baru, dan saat ini usia kelapa yang ada sudah mencapai 50 hingga 70 tahun bahkan ada yang ratusan tahun, sehingga memerlukan peremajaan," sebutnya.
Dia menjelaskan dengan usia kelapa yang sedemikian rupa menyebabkan tingkat produksi yang dihasilkan juga mengalami penurunan.
"Oleh sebab itu perbaikan-perbaikan akan dilakukan secara bertahap," ucapnya.
Dia mengungkapkan bahwa hamparan perkebunan kelapa di Indragiri Hilir mencapai 431.000 hektar, namun perkebunan kelapa saat ini yang mengalami kerusakan telah mencapai 100.000 hektar.
"Ini merupakan masalah serius yang dengan segera harus dapat diatasi karena 70 persen masyarakat Indragiri Hilir adalah petani kelapa," katanya.(ADV)
Disbun Inhil Gunakan Alat Berat Perbaiki Kebun Rakyat
