Bengkalis (Antarariau.com)- Sebanyak empat Jamaah Calon Haji asal Kabupaten Bengkalis, Provinsi Riau, yang tergabung dalam kelompok terbang 10 embarkasi Batam, ditunda berangkat ke Saudi Arabia karena kendala visa.
Kabag Kesra Pemkab Bengkalis, Eri Kusuma Pribadi di Bengkalis, Jumat, mengatakan, batalnya berangkat keempat JCH asal Bengkalis tersebut karena dua JCH terkendala visa. Sementara duanya lagi merupakan keluarga dari masing-masing JCH yang terkendala visa tersebut.
"Sesuai rencana, total JCH asal Kabupaten Bengkalis yang tergabung pada kloter 10 embarkasi haji Batam sebanyak 28 orang. Namun sampai pukul 09.30 WIB pada Kamis (18/8) kemarin yang bisa diberangkatkan hanya 24 orang," kata Kabag Kesra Bengkalis, Eri Kusuma Pribadi.
Keempat JCH yang ditunda berangkat ke tanah suci, adalah pasangan suami isteri Fahrudin bin Rusli Yunus dan Merinawati binti M Kantan asal Kecamatan Siak Kecil, kemudian pasangan Syaifurrahman bin Yasir Husin dan Samini binti Samsi Abdullah asal Kecamatan Mandau.
Dijelaskannya, selain empat JCH asal Kabupaten Bengkalis, sebanyak tiga JCH asal Rokan Hilir juga ditunda keberangkatannya.
Ia Menambahkan, ketujuh JCH yaitu JCH Bengkalis sebanyak empat orang dan Rohil tiga orang tersebut akan diberangkatkan pada 27 Agustus mendatang yang akan tergabung dalam kloter 20 embarkasi haji Batam.
Sementara itu, terkait empat JCH Bengkalis kloter empat yang sebelumnya tertunda keberangkatan, pasangan M Nasir bin Abdul Hamid dan Firmaliza binti Nawawi Hasan, pasangan Rosdiana binti Ebol Aziz dan Alex Darros bin Darwis, telah diberangkatkan pada Kamis (18/8) kemarin bergabung dengan rombongan kloter 10.
Ia menjelaskan, saat ini, secara keseluruhan kondisi JCH di Madinah dalam kondisi sehat. Meskipun ada gangguan kesehatan, sifatnya sakit biasa yang bisa diatasi langsung oleh petugas kesehatan. Rata-rata penyakit yang dialami oleh JCH diantaranya, demam, pilek, batuk dan penyakit pembawaan dari tanah air berupa, darah tinggi maupun gula darah.
Terkendala Visa, Keberangkatan Empat CJH Bengkalis Ditunda
