Warga Bersedia Dipindahkan, Penghulu Pulau Jemur Janjikan Subsidi Rp500 Ribu/Bulan

id warga bersedia, dipindahkan penghulu, pulau jemur, janjikan subsidi, rp500 ribubulan

Warga Bersedia Dipindahkan, Penghulu Pulau Jemur Janjikan Subsidi Rp500 Ribu/Bulan

Rokan Hilir (Antarariau.com) - Sebanyak 60 warga dari 25 kepala keluarga di Kecamatan Pasir Limau Kapas, Kabupaten Rokan Hilir, Riau, dipindah dan bersedia menetap di Pulau Jemur yang berbatasan dengan Selat Malaka dan Malaysia.

"Setelah saya dilantik jadi penghulu definitif Pulau Jemur dipastikan September 2016 sebanyak 60 warga itu akan dipindahkan," kata Penghulu Pulau Jemur terpilih M Jamil yang segera dilantik akhir Agustus ini kepada wartawan, Senin.

Dia menjelaskan bahwa Pulau Jemur memiliki empat dusun, satu dusun terletak di kepulauan yakni Dusun Daeng Kutit. Sementara tiga dusun berada didaratan diantaranya Dusun Kampung Bahagia, Kampung Sejahtera dan Kampung Sentosa di Kepenghuluan Teluk Pulai Kecamatan Pasir Limau Kapas.

Saat ini juga sebanyak 20 unit rumah layak huni (RLH) yang telah dibangun Pemkab Rohil sudah selesai dibangun dan siap pakai.

"RLH ini nantinya akan diperuntukkan bagi 25 KK. Masing-masing rumah ditempati sebanyak dua KK dan diberikan satu unit Kapal Pompong," tuturnya.

Menurutnya Kapal Pompong yang diberikan nanti selain digunakan sebagai aktivitas nelayan juga dapat dipergunakan untuk membeli kebutuhan sehari-hari di Panipahan sebagai pusat ibukota Kecamatan Pasir Limau Kapas.

Bahkan dirinya berjanji akan memberikan subsidi bagi 60 orang yang menetap di Pulau Jemur.

"Akan kami berikan mereka subsidi tiap bulannya sebesar Rp500 ribu sampai mereka sejahtera. Setelah mereka hidup sejahtera subsidi ini akan kami tarik lagi. Dana subsidi tersebut diambil dari dana pendapatan asli daerah Kepenghuluan Pulau Jemur mengingat pulau terluar ini memiliki kekayaan laut seperti ikan dan habitat penyu," kata dia.

Jamil juga mengharapkan kepada Pemkab Rohil untuk menyiapkan sarana kesehatan termasuk pendidikan di Pulau Jemur.

"Kalau untuk Mushola sekarang sudah ada, cuma polindes/ posyandu dan sekolah yang belum dibangun. Namun yang terpenting saat ini kami minta minimal dua orang petugas kesehatan untuk mendampingi masyarakat nanti," katanya mengingatkan.

Oleh: Dedi Dahmudi