Pekanbaru, (Antarariau.com) - Konsulat Malaysia untuk Indonesia di Kota Pekanbaru menyatakan terdapat sejumlah warganya yang tidak bersedia dievakuasi ke negara asal untuk menghindari kabut asap kebakaran lahan dan hutan yang menyelimuti Provinsi Riau.
"Ada beberapa warga kami yang tidak bersedia dievakuasi dengan alasan tertentu," kata Konsul Malaysia Pekanbaru, Hardi Hamdin di Pekanbaru, Jumat.
Ia menjelaskan warganya yang tidak bersedia dievakuasi tersebut mayoritas merupakan mahasiswa yang sedang dalam proses penyelesaian tugas akhir.
"Saya tidak pasti jumlahnya tapi sedikit sekali yang tidak mau dievakuasi," ujarnya.
Ia mengatakan jumlah warga yang dievakuasi ada sebanyak 173 orang dari sekitar 400 warga Malaysia yang berada di Kota Pekanbaru. Menurut dia sebagian warga sudah terlebih dahulu pulang secara swadaya maupun dari perusahaan.
Lebih lanjut ia menjelaskan evakuasi ini tidak bersifat wajib namun hanya berbentuk imbauan kepada warganya untuk menghindari beragam penyakit akibat kabut asap pekat.
Malaysia pada Jumat petang ini melakuklan evakuasi secara massal warganya yang berada di Riau akibat kabut asap pekat yang menyelimuti daerah tersebut dalam beberapa pekan terakhir.
Dari pantauan Antara di Konsulat Malaysia Jalan Jendral Sudirman tampak ratusan orang yang mayoritas merupakan pelajar Malaysia diangkut menggunakan tiga unit bus.
Hardi mengatakan evakuasi warganya tersebut karena kondisi kabut asap Riau dalam tingkat "Berbahaya" dalam beberapa pekan terakhir. Selain itu, ia juga mengatakan bahwa sudah ada laporan dari warganya yang berada di Pekanbaru menderita sakit akibat kabut asap pekat.
Salah seorang mahasiswa asal Kelantan Malaysia yang saat ini kulyah di Fakultas Syariah UIN Suska Riau mengatakan terdapat beberapa rekannya yang tidak bersedia mengkuti evakuasi tersebut. "Ada beberapa teman saya yang tidak ikut evakuasi karena sedang skripsi," katanya.
Ia mengatakan beberapa rekannya tersebut akan melakukan ujian dalam waktu dekat sehingga tidak memungkinkan untuk ikut ke Malaysia. Sementara itu dirinya ikut dalam rombongan evakuasi itu karena orang tuanya selalu mengkhawatirkan dirinya.
Ia menjelaskan bahwa pihak Konsul Malaysia memberikan informasi akan evakuasi ini sekitar seminggu yang lalu melalui media sosial pesan singkat. Mahasiswa semester tujuh itu mengatakan bahwa evakuasi ini bukan merupakan yang pertama kalinya. "Tahun lalu saat kabut asap kami juga dievakuasi ke Medan Sumatera Utara," ujarnya.