Subsektor Hortikultura Petani Riau Alami Peningkatan 0,05 Persen

id subsektor hortikultura, petani riau, alami peningkatan, 005 persen

Subsektor Hortikultura Petani Riau Alami Peningkatan 0,05 Persen

Pekanbaru (Antarariau.com) - Badan Pusat Statistik (BPS) Riau, mencatat selama Juli 2016, nilai tukar petani Riau subsektor hortikultura mengalami kenaikan sebesar 0,05 persen dibanding Juni 2016.

"Kenaikan ini disebabkan indeks harga yang diterima petani mengalami kenaikan sebesar 0,94 persen, relatif lebih tinggi dibandingkan kenaikan indeks harga yang harus dibayar petani sebesar 0,89 persen," kata Kepala Bidang Statistik Distribusi BPS Riau Zulkifli dalam keterangannya di Pekanbaru, Selasa.

Menurut dia, naiknya indeks harga yang diterima petani disebabkan naiknya indeks harga kelompok sayur-sayuran sebesar 1,30 persen dan buah-buahan sebesar 0,60 persen khususnya ketimun, durian, kacang panjang, cabai merah dan lainnya.

Ia mengatakan, naiknya indeks harga yang dibayar petani disebabkan oleh naiknya indeks konsumsi rumah tangga sebesar 1,07 persen khususnya bawang merah, daging ayam ras, cabai merah, rokok kretek filter dan lainnya.

Sementara itu, kata dia, untuk indeks Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal (BPPBM) mengalami penurunan sebesar 0,10 persen khususnya KCL, bibit semangka, TSP, SP36 dan lainnya.

"Nilai tukar petani yang diteliti pada sepuluh kabupaten itu berasal dari perbandingan antara indeks harga yang diterima petani dengan indeks harga yang dibayar petani yang dinyatakan dalam persentase," katanya.

Nilai ini merupakan salah satu indikator untuk melihat tingkat kesejahteraan petani, dengan mengukur kemampuan tukar produk yang dihasilkan atau dijual petani dibandingkan dengan produk yang dibutuhkan petani baik untuk proses produksi maupun untuk konsumsi rumah tangga petani.

"Semakin tinggi nilai tukar petani maka dapat diartikan kemampuan daya beli atau daya tukar petani relatif lebih baik dan tingkat kehidupan petani juga lebih baik," katanya.