Pekanbaru (Antarariau.com) - Kepolisian Resort Pelalawan menyelidiki pelaku anarkis bentrok antara ribuan karyawan kontraktor Perusahaan Bubur Kertas PT Riau Andalan Pulp and Paper dengan petugas keamanan setempat yang terjadi pada Senin pagi.
"Kita mengidentifikasi para pelaku anarkis untuk dilakukan penegakan hukum, identitas para pelaku sudah diketahui melalui rekaman handycam. Dan itu diproses sesuai aturan hukum yang berlaku," kata Kapolres Pelalawan AKBP Ari Wibowo, SIK dihubungi dari Pekanbaru, Senin.
Berdasarkan kesaksian di lapangan aksi spontanitas yang berujung anarkis yang dilakukan oleh Karyawan Kontraktor PT RAPP disebabkan oleh Karyawan Kontraktor tidak terima atas kebijakan Perusahaan. Kebijakan yang dijalankan oleh Securiti Pos 16 itu melarang Karyawan Kontraktor masuk kerja menggunakan tas ransel/tas sandang.
Kebijakan tersebut berlaku di areal Pos 2 dan Pos 16 dan sudah berlangsung selama 5 (lima) hari. Menurut infirmasi dari Security PT RAPP larangan dibuat oleh perusahaan untuk mengantisipasi terjadinya aksi pencurian yang dilakukan oleh Karyawan Kontraktor.
Selain itu, disampaikan Kapolres, tindakan anarkis juga dipicu oleh aksi security dalam menjalankan standar prosedur operasional pemeriksaan terhadap karyawan yang cenderung arogan dan tidak simpatik. Hal ini menimbulkan rasa tidak suka dr para karyawan kontraktor terhadap security RAPP.
Akibat dari bentrokan ini dua petugas keamanan menjadi korban luka. Securiti bernama Ajianto mengalami cidera dan Sarikat Sinulingga mengalami luka robek di bagian kepala atas sebanyak empat jahitan. Sementara korban luka dari Karyawan Kontraktor nihil.
Sedangkan Fasilitas PT RAPP yang dirusak oleh massa diantaranya Pos 16 yang terbuat dari kayu dirobohkan dan kaca Pos dalam keadaan pecah. Pos 2 mengalami rusak berat karena dibakar oleh massa, 1 unit SPM R2 Patroli Security PT RAPP mengalami rusak berat, dan 4 unit SPM R2 milik pribadi Security PT RAPP mengalami rusak berat.
"Kita sudah melakukan mediasi antara pihak Perusahaan RAPP dan para perwakilan karyawan dari kontraktor perusahaan RAPP untuk mencari solusi permasalahan," ucapnya.
Meski begitu, pihaknya menempatkan 1 ton Dalmas untuk memperkuat penjagaan RAPP sampai situasi benar-benar kondusif. Di samping kepolisian tetap elakukan penggalangan dan pendekatan kepada kedua pihak yang berkonflik untuk tidak melakukan aksi-aksi balas dendam serta mendukung upaya hukum yang dilakukan Polres Pelalawan
"Saat ini situasi sudah berhasil dikendalikan dan dalam keadaan kondusif," sebut Ari.
Sementara itu, Humas PT RAPP, Budhi Firmansyah mengatakansehubungan dengan adanya aksi yang dilakukan oleh sejumlah oknum, perusahaan sangat menyesalkan peristiwa tersebut. Lebih lanjut pihaknya menyerahkan sepenuhnya kepada pihak yang berwajib untuk diproses sesuai aturan yang berlaku.
"Perusahaan juga berupaya mendiskusikan permasalahan dengan para pihak agar tidak terulang kembali dimasa mendatang," ucapnya.
Berita Lainnya
Usaha Beromzet Diatas Rp1 Juta/Hari Dilarang Gunakan Elpiji Bersubsidi
24 September 2017 23:30 WIB
ASN Pekanbaru Dilarang Gunakan Gas Elpiji Bersubsidi
15 September 2017 13:55 WIB
Bupati Bengkalis: ASN Dilarang Gunakan Mobdin Untuk Mudik
15 June 2017 14:10 WIB
ASN Pekanbaru Dilarang Gunakan Mobdin Untuk Mudik
13 June 2017 22:00 WIB
Pejabat Pemprov Riau Dilarang Gunakan Dua Mobdin
23 November 2014 17:29 WIB
Dukung iklim positif, karyawan RAPP dan masyarakat Kampung Penyengat tanam ribuan bibit bakau
25 November 2023 12:51 WIB
Ribuan Karyawan Siemens Protes Pemangkasan Pekerja Oleh Perusahaan
18 November 2017 13:45 WIB
Ribuan Karyawan Freeport Desak Bupati Terbitkan Izin Ekspor Konsentrat Perusahaan
17 February 2017 10:25 WIB