Pejabat PBB "Sangat Khawatir" Kondisi di Aleppo, Suriah

id , pejabat pbb, sangat khawatir, kondisi di, aleppo suriah

  Pejabat PBB "Sangat Khawatir" Kondisi di Aleppo, Suriah

PBB, New York, (Antarariau.com) - Wakil Sekretaris Jenderal PBB Urusan Kemanusiaan Stephen O Brien "sangat khawatir dengan perkembangan yang mengganggu" di bagian timur Kota Aleppo, Suriah.

Di kota Suriah tersebut gerakan warga sipil, kemanusiaan dan komersial telah sangat terputus, kata seorang juru bicara PBB kepada wartawan di Markas Besar PBB, New York, Kamis (21/7).

Situasi di sana bertambah buruk setelah penutuan Jalan Castello, sisa jalur akses untuk masuk dan keluar daerah tersebut, kata Wakil Juru Bicara PBB Farhan Haq dalam taklimat harian di Markas Besar PBB.

OBrien, yang juga adalah Koordinator Bantuan Darurat PBB, menyeru semua pihak dalam konflik di Suriah agar segera memberi akses tanpa syara, tanpa hambatan dan berkelanjutan buat jutaan orang di daerah yang terkepung dan sulit dicapai di seluruh Suriah, kata Haq.

"Ia mendesak mereka agar mencabut semua pengepungan, menghormati keselamatan pekerja medis dan kemanusiaan dan menjamin dilindunginya warga sipil serta prasarana sipil," kata Haq.

Sementara itu, sebanyak 200.000 sampai 300.000 orang menghadapi resiko pengepungan, dan banyak rumah sakit serta prasarana sipil lain juga telah terpengaruh oleh pertempuran, katanya.

"Meskipun PBB dan mitra kami masih memiliki simpanan untuk menanggapi keperluan kemanusiaan, makanan di Aleppo Timur diperkirakan akan habis pada pertengahan bulan depan (Agustus)," kata Haq, sebagaimana dikutip Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Jumat pagi. "Prioritas tertinggi kami ialah memperoleh kembali akses ke Kota Aleppo Timur, melalui rombongan lintas-perbatasan dan operasi lintas-perbatasan dari Turki. Dengan demikian kami bisa menyalurkan lagi bantuan penting penyelamat nyawa seperti makanan, pasokan medis dan bahan bakar, serta menjamin berlanjutnya layanan dasar," kata Haq.

Dana Anak PBB (UNICEF) pekan ini mengatakan di Suriah lebih dari 20 anak dilaporkan tewas dalam serangan udara di Manbij dan anak lelaki yang berumur 12 tahun secara brutel dibunuh sambil direkam di Aleppo.

Badan PBB itu menyoroti tanggung-jawab bersama semua pihak untuk menghormati hukum kemanusiaan internasional yang melindungi anak-anak dalam perang.

UNICEF memperkirakan 35.000 anak terjebak di Munbij dan sekitarnya tanpa tempat aman untuk pergi, kata Haq.

Dalam enam pekan belakangan dan saat kerusuhan meningkat, lebih dari 2.300 orang dilaporkan tewas di daerah tersebut, puluhan di antara mereka anak kecil, katanya.

UNICEF mencela segala bentuk kekerasan dan mendesak semua pihak dalam konflik di Suriah agar melakukan setiap upaya untuk menghindari jatuhnya korban jiwa di pihak sipil," kata Haq.

"Tentu saja tak ada yang membenarkan serangan terhadap anak-anak," kata Hanna Singer, Wakil UNICEF di Suriah, di dalam satu pernyataan yang dikeluarkan pada Rabu (20/7). "Tak peduli di mana mereka atau di bawah kekuasaan siapa mereka hidup."