Khartoum, (Antarariau.com) - Pemerintah Sudan Selatan pada Selasa (2/6) menolak untuk mundur dalam keputusannya mengusir Koordinator PBB Urusan Kemanusiaan kendati ada seruan dari organisasi internasional itu agar Juba tidak melanjutkan keputusannya.
PBB pada Senin (1/6) mengumumkan Sudan Selatan memutuskan untuk mengusir Wakil Kepala Misi PBB dan Koordinator Urusan Kemanusiaan Toby Lanzer.
"Kami tak bisa menarik keputusan kami untuk mengusir Toby Lanzer," kata Juru Bicara Presiden Sudan Ateny Wek pada Selasa, sebagaimana dikutip Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Rabu pagi.
Ia menjelaskan tindakan tersebut "adalah keputusan kedaulatan yang dilakukan oleh Kabinet karena pernyataan yang dikeluarkan oleh pejabat PBB itu yang dipandang anti-pemerintah".
Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon mengutuk tindakan Juba, dan mendesaknya menarik keputusannya secepatnya.
Sudan Selatan memperoleh kemerdekaannya pada 2011. Namun, negara itu terjerumus ke dalam bentrokan rusuh pada Desember 2013, saat pertempuran meletus antara tentara yang setia kepada Presiden Salva Kiir dan pembelot pimpinan mantan wakilnya Riek Machar.
Konflik tersebut segera menjadi perang habis-habisan, dan bentrokan beralih ke dimensi suku, yang membuat suku Presiden Kiir, Dinka, berhadapan dengan etnik Macher, Nuer.
Perang itu menewaskan ribuan warga Sudan Selatan dan memaksa lebih dari 1,9 juta orang lagi meninggalkan tempat tinggal mereka.
Berita Lainnya
UEA sumbang Rp409,7 miliar untuk bantuan pangan di Sudan dan Sudan Selatan
24 June 2024 16:35 WIB
PBB janjikan dukungan kuat berkelanjutan untuk Sudan Selatan
24 February 2024 16:52 WIB
PBB ungkapkan lebih dari 195.000 orang mengungsi ke Sudan Selatan
07 August 2023 15:22 WIB
Wapres Sudan Selatan dan istri terbukti positif virus corona
19 May 2020 11:34 WIB
19 Orang Meninggal dalam Kecelakaan Pesawat di Sudan Selatan
10 September 2018 8:50 WIB
PBB: Kelaparan di Sudan Selatan Terpengaruh Konflik Capai Ribuan Orang
05 February 2017 11:40 WIB
Sudan Selatan Terancam Kembali Dilanda Perang Saudara
11 July 2016 11:57 WIB
Penyelam PBB Cari Korban Pesawat Antonov Sudan Selatan
06 November 2015 1:12 WIB