Juba/PBB, (Antarariau.com) - Pertempuran terjadi di ibu kota Sudan Selatan pada Ahad sehingga memunculkan kekhawtiran mengenai kembalinya perang saudara di negara yang baru berumur lima tahun tersebut.
Pasukan loyalis Wakil Presiden Riek Machar mengklaim telah diserang oleh tentara presiden.
"Penduduk Dr. Machar diserang dua kali pada hari ini dengan menggunakan tank dan helikopter tempur," kata juru bicara Machar, James Gatdet Dak, kepada Reuters. Dia menambahkan bahwa situasi di Juba kini telah tenang.
Hingga kini pemerintahan Presiden Silva Kiir belum merespon tudingan tersebut.
Menteri informasi dari kubu Kiir, Michael Makuei, sebelumnya mengatakan bahwa situasi di Juba masih terkontrol dan meminta penduduk untuk tetap tinggal di rumah.
Kiir dan Machar, yang terlibat dalam perang saudara selama dua tahun sejak 2013, pada pekan lalu sempat bersama-sama meminta semua pihak untuk tetap tenang usai terjadinya bentrokan antara kedua faksi pada Kamis malam.
Bentrokan pada Kamis menewaskan setidaknya 272 orang, kata Kementerian Kesehatan setempat kepada Reuters pada Ahad pagi waktu setempat.
Di antara korban yang tewas adalah seorang tentara penjaga perdamaian asal China. Di sisi lain, sejumlah tentara penjaga perdamaian dari China dan Rwanda juga terluka, kata Duta Besar Jepang untuk PBB, Koro Bessho, yang tengah presiden Dewan Keamanan untuk bulan Juli.
"Dewan Keamanan siap meningkatkan misi UNMISS untuk memastikan bahwa UNMISS dan komunitas internasional bisa mencegah dan merespon kekerasan di Sudan Selatan," kata Bessho kepada para wartawan.
Dia mengatakan bahwa 15 anggota Dewan Keamanan meminta negara-negara sekitar untuk menyiapkan pasukan tambahan bagi 13.500 tentara PBB yang kini ditempatkan di Sudan Selatan.
Sebuah catatan rahasia dari Departemen Penjaga Keamanan PBB yang diperoleh Reuters menyatakan bahwa pihak yang bertempur di Sudan Selatan telah "mengerahkan helikopter militer dan tank."
Sementara itu Sekretaris Jenderal PBB, Ban Ki-moon, mendesak Kiir dan Machar menginstruksikan pasukan masing-masing untuk menahan diri demi memulihkan situasi keamanan di Juba.
"Saya sangat frustasi. Meskipun ada komitmen dari pemimpin Sudan Selatan, pertempuran masih saja terjadi," kata dia.
Warga di distrik Gudele dan Jebel, Juba, melaporakan adanya tembak-menembak di dekat kantor pusat pasukan Machar.
Sumber dari Kementerian Kesehatan mengungkapkan setidaknya 33 warga sipil tewas dalam pertempuran terbaru pada Ahad.
Untuk mengatasi situasi di Sudan Selatan, Inggris mengusulkan pemberlakuan embargo senjata, namun proposal tersebut sempat ditolak oleh Rusia karena dinilai tidak membantu implementasi kesepakatan damai antara Kiir dan Machar pada Agustus lalu.
Berita Lainnya
UEA sumbang Rp409,7 miliar untuk bantuan pangan di Sudan dan Sudan Selatan
24 June 2024 16:35 WIB
PBB janjikan dukungan kuat berkelanjutan untuk Sudan Selatan
24 February 2024 16:52 WIB
PBB ungkapkan lebih dari 195.000 orang mengungsi ke Sudan Selatan
07 August 2023 15:22 WIB
Wapres Sudan Selatan dan istri terbukti positif virus corona
19 May 2020 11:34 WIB
19 Orang Meninggal dalam Kecelakaan Pesawat di Sudan Selatan
10 September 2018 8:50 WIB
PBB: Kelaparan di Sudan Selatan Terpengaruh Konflik Capai Ribuan Orang
05 February 2017 11:40 WIB
Penyelam PBB Cari Korban Pesawat Antonov Sudan Selatan
06 November 2015 1:12 WIB
Hampir 200 Ribu Orang Berlindung Di Pangkalan PBB Sudan Selatan
18 August 2015 1:40 WIB