Cegah Karhutla, BPPT Telah Sebar Delapan Ton Garam Di Langit Riau

id cegah karhutla, bppt telah, sebar delapan, ton garam, di langit riau

Cegah Karhutla, BPPT Telah Sebar Delapan Ton Garam Di Langit Riau

Pekanbaru (Antarariau.com) - Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) telah menyebar delapan ton garam di langit Riau sebagai upaya menghasilkan hujan buatan guna mencegah dan menanggulangi kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di wilayah itu.

"Secara keseluruhan sebanyak delapan ton garam telah disebar sejak dimulainya program teknologi modifikasi cuaca (TMC)," kata anggota Satgas Udara Karhutla Riau, Lettu Sherif Yanuardi di Pekanbaru, Selasa.

Program TMC yang dilakukan BPPT bersama dengan satuan tugas (Satgas) Karhutla Riau dimulai sejak Jumat pekan lalu (15/7). Operasi TMC tersebut menggunakan pesawat Cassa 212 bantuan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

Pesawat yang mampu mengangkut satu ton garam dengan sasaran awan Cumulus pada ketinggian 9.000 hingga 12.000 kaki itu terus beroperasi hampir setiap hari.

Beberapa wilayah yang telah disemai garam yakni wilayah pesisir Riau seperti Bengkalis, Dumai, Rokan Hilir, Siak. Kemudian penyemaian garam juga dilakukan di langit Pelalawan.

Seperti yang dilakukan hari ini, Lettu Sherif mengatakan pesawat menyemai satu ton garam dengan sasaran Kabupaten Bengkalis dan Kota Dumai pada ketinggian 8.500 kaki.

Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Pekanbaru, Slamet Riyadi mengatakan keberadaan TMC yang didukung dengan atmosfer yang baik dapat menstimulus turunnya hujan.

Hal itu dibuktikan dengan keberadaan hujan yang terjadi dalam beberapa hari terakhir di sejumlah wilayah Riau. Sementara itu, berdasarkan pantauan BMKG hari ini, keberadaan titik panas yang menjadi indikator Karhutla Riau nihil.

Hal itu berbeda dengan kondisi pada awal Juli 2016 ini yang tercatat Karhutla terjadi di sejumlah wilayah seperti Pelalawan, Rokan Hilir dan Kampar.

Sementara itu, sebagai upaya pencegahan dan penanggulangan, sebelumnya Riau melalui Satgas Karhutla telah menyiagakan dua unit helikopter dan dua pesawat "Air Tractor" pengebom air.

Hasilnya, sepanjang 2016 ini, Riau disebut berhasil mengatasi masalah Karlahut dengan menekan angka luasan kebakaran. BPBD Provinsi Riau mencatat 1.400 hektare total luas karlahut di Provinsi Riau telah terjadi mulai Januari hingga awal Juli 2016 dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang mencapai belasan ribu hektar hingga menyebabkan kabut asap tebal.