Buruh Angkut Sampah Minta Sumbangan di Jalan

id buruh, angkut sampah, minta sumbangan, di jalan

 Buruh Angkut Sampah Minta Sumbangan di Jalan

Pekanbaru, (Antarariau.com) - Sejumlah buruh angkut sampah eks PT Multi Inti Guna (MIG) turun ke jalan di depan kantor Wali Kota Pekanbaru untuk meminta sumbangan dari pengendara yang melintas.

"Sumbangan pak..kami belum makan," teriak Andi salah seorang eks PT MIG sambil menyodorkan kardus ditangannya ke arah kendaraan yang jalan merayap, Kamis.

Demikian hal ini sudah berlangsung sejak siang kemaren hingga kini dimana buruh angkut sampah eks PT MIG memutuskan menginap di tenda yang dipasang pada gerbang kantor ibu kota Provinsi Riau tersebut.

Andi menyebutkan uang yang didapat dari relawan ini digunakan buat biaya sahur dan berbuka puasa para buruh sampah yang menginap di tenda.

"Dapatnya cukup beli air mineral dan takjil serta makan sahur kami aja," katanya miris.

Sebab menurut dia sejak diputus kontak kerja oleh PT MIG, mereka tidak lagi bekerja alias menganggur.

"Untuk biaya makan juga ngutang, tegasnya.

Andi mengaku mereka nginap di tenda ini menuntut hak dan keringat yang sudah dikucurkan selama dua bulan untuk bekerja mengangkut sampah.

"Uang itu yang kami harapkan untuk beli beras dan susu anak kami," katanya dengan suara sayu.

Saat diwawancarai, para buruh ini juga nampaknya mulai bosan dan putus asa, sebab hingga detik ini mereka hanya diberi janji palsu oleh semua pihak.

"Baik Pemko, PT MIG semua bohong," katanya lagi.

Manullang salah seorang petugas jaga dari Satuan Polisi Pamong Praja Kota Pekanbaru saat dijumpai antara, mengakui Pemko menurunkan satu peleton untuk jaga malam di kawasan tenda menginap para buruh angkut sampah.

"Kami cuma menjaga, kalau ada yang hendak sholat dan ke toilet dikawal ke dalam area kantor," katanya.

Ia menambahkan sejauh ini mereka yang menginap dalam kondisi kondusif dan terkendali.

"Tidak ada yang rusuh," tambahnya.

Sebelumnya diberitakan, ratusan buruh eks PT Multi Inti Guna (MIG) memasang tenda di depan gerbang kantor Walikota Pekanbaru, Provinsi Riau, sebagai bentuk protes belum dibayarkannya upah selama dua bulan.

"Kami akan nginap disini sampai gaji dibayarkan," kata Andi (40 th) salah satu petugas kebersihan Lima Puluh, Pekanbaru, Rabu.

Ia dan ratusan bekas pekerja PT MIG lainnya mengaku sudah tidak mau lagi diiming janji palsu oleh kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Pekanbaru.

"Janjinya molor dari Selasa ke Jumat, terus begitu sampai detik ini tak juga dibayarkan," katanya sedikit garang.

Ia mengaku lebaran tinggal beberapa hari lagi, jangankan baju baru dan kue, sementara untuk makan sehari-hari anak dan istri mereka sulit dan harus berhutang.

"Kami memang baru urus ijin demo satu hari, kalau tak digubris akan tambah waktu lagi dan melapor ke pak polisi. Bila penting pasang tenda tambahan," tegasnya.

Pantauan antara dilapangan ruas jalan sepanjang kantor walikota di jejeri parkiran truk sampah milik PT MIG yang disandera para buruh angkut sampah dan roda dua.

Truk ini dipenuhi berbagai spanduk bertuliskan kekecewaan para buruh. Tidak ayal lagi jalan satu arah dari play over menuju kantor gubernur padat merayap sepanjang hari.

Ditambah beberapa buruh yang turun kejalan sambil menyodorkan kardus meminta sumbangan membuat lalulintas nyaris macet.

Pemko juga guna mengantisipasi arus lalulintas yang padat, dan pendemo, terpaksa hanya membuka satu pintu keluar bagian depan kiri dan memaksimalkan pintu masuk dan keluar bagian belakang.