Pekanbaru, (Antarariau) - Kalangan warga Kota Pekanbaru, Provinsi Riau, kini mengkhawatirkan penyebaran penyakit menular akibat sampah yang masih menumpuk berhari-hari pada titik-titik penumpukan sampah di permukiman warga, komplek pertokoan, dan pasar-pasar.
"Penyebaran penyakit menular berpotensi, apalagi cuaca ekstrim melanda di kawasan Sumatera, termasuk Riau yang disertai hujan dan badai, sehingga kuman penyakit makin mudah berkembang biak," kata pemerhati masalah lingkungan Nasrul MA dalam keterangannya di Pekanbaru, Senin.
Warga mencermati hal itu terkait seratusan karyawan pengumpul sampah di Kota Pekanbaru, yang bekerja atas nama PT MIG belum menerima gaji selama April-Mei 2016.
Dampaknya mereka melakukan mogok kerja dan berakibat sampah menumpuk di rumah-rumah warga.
Menurut dia, penyakit menular berpotensi menyerang warga kota Pekanbaru dan sekitarnya, akibat sampah yang betebaran diletakkan di ruang terbuka dan jika digali kucing, anjing dan tikus maka sampah tersebut selain berbau menyengat dikerubuti lalat dan berpotensi menebar kuman penyakit.
Sampah yang menumpuk di ruang terbuka, katanya,dapat menimbulkan berbagai jenis penyakit, mulai dari penyakit ringan hingga yang berbahaya.
"Keberadaan bibit penyakit di dalam sampah biasanya berasal dari tercemarnya sampah oleh feses (kotoran) manusia maupun ternak, atau karena vektor serangga pembawa penyakit yang bersarang di dalamnya. Sampah yang tercemar feses manusia dan hewan ternak dapat menjadi sumber penyakit menular atau sumber patogen yang terdiri atas bakteri, virus, protozoa, dan cacing," katanya.
Penyakit-penyakit yang diakibatkannya, antara lain bisa diare, disentri, kolera, tifus, hepatitis, taeniasis, dan sebagainya.
Menurut warga Kota Pekanbaru lainnya, Meri (55) pada musim penghujan tingkat pertumbuhan kuman dan risiko penyakit yang ditimbulkan dari sampah biasanya meningkat.
Kuman yang seharusnya bisa mati oleh sinar matahari, katanya, di musim penghujan tidak mati, justru terbawa air hujan hingga ke sungai, dan selokan, dan kondisi ini dapat mengancam kesehatan manusia
"Parahnya, jika kucing dan anjing liar yang mengais-ngais makanan di tempat-tempat penampungan sampah juga dapat menjadi penyebar penyakit toxoplasmosis dan cacing," katanya.
Kondisi lingkungan yang memprihatinkan ini, katanya lagi, menjadi tanggung jawab Pemko Pekanbaru.
Masyarakat berharap tidak ada lagi tumpukan sampah-sampah dan harus diangkut secara bertahap supaya tidak menimbulkan tumpukan sampah yang "menggunung".
"Pemkot Pekanbaru harus segera menyelesaikan tumpukan sampah ini dengaberbagai cara. Tidak usahmenunggu penyelesaian perselisihan antara Pemkot Pekanbaru dengan PT MIG pengelola sampah tersebut," katanya
Berita Lainnya
Pasar Arengka Pekanbaru jadi tempat pembuangan sampah umum
28 July 2024 1:08 WIB
Sampah di Jalan Soebrantas Pekanbaru timbulkan bau menyengat
06 October 2023 15:25 WIB
Warga Pekanbaru keluhkan sampah beraroma tak sedap di Pasar Pagi Arengka
18 September 2023 23:56 WIB
FOTO - Menyaksikan tumpukan sampah di Kota Pekanbaru
18 September 2023 16:13 WIB
Polisi dan masyarakat kompak bersihkan sampah di Pekanbaru
13 July 2023 14:32 WIB
Jalan Bangau Sakti jadi tempat "langganan" tumpukan sampah
25 January 2023 17:37 WIB
Perusahaan Singapura berminat olah sampah di Pekanbaru
08 January 2023 6:15 WIB
Pemerinta Kota Pekanbaru alokasikan Rp57,9 miliar untuk kelola sampah 2023
07 December 2022 16:48 WIB