Pekanbaru, (Antarariau.com) - Sejumlah pedagang kembang di tempat pemakaman umum Kota Pekanbaru, Provinsi Riau, mengaku mendapatkan rezeki dari momen ziarah menyambut bulan Ramadan 1437 Hijriah.
"Ini rezeki menyambut Ramadan," kata Ani (35) pedagang kembang di TPU Jalan Raja Wali, Pekanbaru, Minggu.
Apalagi hari terakhir jelang Ramadan, sebut Ani mulai pukul 08.00 WIB dirinya sudah harus berjualan mengingat pengunjung bakal ramai berdatangan.
"Sekarang hari libur, banyak yang datang," katanya lagi.
Lain lagi Adil, bocah laki-laki (9) ini mengaku membantu orangtuanya memanfaatkan momen Ramadan untuk mendapatkan berkah rezeki dari pengunjung pemakaman.
Sambil berjalan ia menenteng bungkusan kembang yang sudah diramu dengan air dan wewangian ditawarkan pada setiap kendaraan yang agak melambat dijalur depan TPU yang sama.
"Kembangnya buk, pak, Rp5.000 satu," katanya sambil menawarkan kepada pengunjung yang mendekat.
Aminah sang ibu yang dijumpai antara mengatakan, sudah tiga hari berdagang kembang.
Ia mengaku sengaja memberdayakan anaknya untuk membantu berjualan karena libur sekolah.
"Daripada bermain," katanya.
Lagipula sambung dia anaknya bisa berjualan sambil menunggu pengunjung di tepian jalan sekitar pemakaman, sementara dirinya menjajakan dengan lapak sederhana di pintu masuk TPA. Berharap ada penjualan lebih banyak dari mereka berdua.
"Lumayan untuk biaya hidup," katanya singkat tanpa merinci berapa keuntungan yang diperoleh selama tiga hari ini.
Hal yang sama juga terlihat di TPU Senapelan, Jalan Wakaf, Pekanbaru, penjual kembang tampak membuka lapak-lapak kecil di sepanjang 100 meter jalan depan pintu masuk.
Beberapa pedagang tampak mengejar setiap pengunjung yang datang, menawarkan berbagai jenis kembang yang biasa ditaburkan peziarah di pusaran keluarga mereka.
"Sudah biasa terjadi setiap tahun jelang puasa," sebut Win, pedagang kembang disana.
Ia menambahkan pedagang kembang tersebut telah mengemas ragam bunga itu dalam sebuah plastik dan dijual dengan harga Rp5.000 per kantong termasuk air satu botol.
"Bunga beberapa dikutip dari taman dan halaman, termasuk pandan wangi, sementara untuk yang langka seperti akar wangian, kamboja dibeli termasuk minyak wangi," terang dia.
Ia mengaku bisa mengumpulkan pendapatan berjualan kembang Rp50.000-Rp100.000/hari.
Bukan hanya itu ternyata juru parkir (jukir) dadakan pun bermunculan. Mereka ikut mendapat berkah Ramadan.
Sepertinya pengunjung makam memaklumi, nuansa ziarah ini, karena hanya sekali setahun.
"Mobil dipatok Rp2.000, motor Rp1.000," kata Abdul, yang kebetulan pemuda yang bertempat tinggal di sekitar TPU Jalan Wakaf.
Berita Lainnya
Meski Banyak Saingan, Omzet Pedagang Kembang Pekanbaru Bisa Rp200 Ribu
05 June 2016 0:00 WIB
Pedagang Kembang Api "Serbu" Dumai
31 December 2011 11:24 WIB
Pedagang Kembang Api Mulai Bermunculan Di Dumai
06 July 2011 19:14 WIB
Hotel di Pekanbaru panen saat Riau Bhayangkara Run
06 August 2023 10:26 WIB
Wamentan tinjau panen raya jagung di Pekanbaru
22 June 2021 9:21 WIB
Pekanbaru panen 2,5 ton ikan patin di tengah pandemi
21 May 2020 23:05 WIB
Emak-emak penjual bunga ziarah panen jelang puasa
02 May 2019 6:19 WIB
Panen Perdana di Masjid Annur, Wako: Pekanbaru Layak jadi Kawasan Budidaya Kurma
09 July 2018 19:10 WIB