Tembilahan, (Antarariau.com) - Dinas Perkebunan Kabupaten Indragiri Hilir, Provinsi Riau akan kembangkan produk olahan berbahan baku biji pinang kering di daerah itu guna meningkatkan pendapatan masyarakat setempat.
"Selain kelapa, tanaman pinang juga merupakan salah satu komoditas perkebunan andalan daerah ini, oleh sebab itu pemanfaatan produksi biji pinang harus dioptimalkan," kata Kepala Seksi Promosi dan Pemasaran Hasil Perkebunan Dinas Perkebunan Kabupaten Indragiri Hilir Aswin Bovita di Kecamatan Kateman, Selasa.
Ia menjelaskan bahwa arus angin dalam sepanjang tahun adalah angin utara dan selatan, sepanjang musim angin utara, gelombang dan pasang relatif tinggi sehingga air asin menuju ke hulu sungai, dengan kondisi iklim ini, tanaman pinang dapat tumbuh subur dan menjadi salah satu komoditas andalan.
"Tanaman pinang ini adalah sejenis palma yang tumbuh di daerah Pasifik, Asia dan Afrika bagian Timur, yang secara botani termasuk ke dalam famili Arecaceae dan mempunyai nama ilmiah Areca Catechu L," ujarnya.
Ia mengungkapkan bahwa berdasarkan data dinas perkebunan Kabupaten Indragiri Hilir tahun 2015, luas tanam pinang tercatat seluas 16.453 hektar.
"Tanaman ini tersebar di seluruh wilayah Indragiri Hilir, namun yang terluas berada di Kecamatan Keritang dan sebagian besar merupakan tanaman sela," sebutnya.
Saat ini, lanjutnya, potensi tanaman pinang di Indragiri Hilir termasuk cukup besar dan luas dari segi luas tanam dan produksi.
"Namun, produksinya baru sebatas dijual dalam bentuk biji pinang kering dan belum menjadi produk olahan yang bernilai tinggi, kedepan kami berharap produk pinang ini dapat lebih di kembangkan dan dioptimalkan," sebutnya.
(ADV)
Disbun Indragiri Hilir Akan Kembangkan Olahan Pinang
