Pekanbaru, (Antarariau.com) - Ratusan pedagang pasar kaget yang ada di Pekanbaru, terancam masa depannya melakukan protes ke kantor Walikota Senin (18/4) dikarenakan penutupan lokasi mereka berdagang.
"Kalau kami tak mau diterima Wali kota, kita akan libatkan seluruh pedagang pasar kaget hadir di kantor Wali kota," ujar Koordiantor pedagang pasar kaget.
Para pedagang ini menyampaikan tuntutannya melalui selebaran kertas yang dibagikan. Bahwa perbuatan penggusuran terhadap pedagang pasar kaget yang dilakukan oleh Camat Rumbai bersama Lurah Rumbai Bukit, sangat tidak manusiawi, dan terkesan arogan dengan alasan yang tidak bisa diterima.
Beberapa tuntutan alasan yang menurut mereka tidak masuk akan yakni, mereka hanya berdagang 1 kali seminggu, di pekarangan warga dan tidak mengganggu.
Selain itu penggusuran yang dilakukan Camat telah arogan karena menggunakan jasa preman.
Pedagang juga mengaku dibebani oleh aturan yang mewajibkan mereka membayar Rp200 ribu. Plus uang lapak Rp100 ribu/bulan jika mereka pindah kepada lokasi berdagang yang baru disediakan pemerintah Kota (pemko).
Sat berita ini diturnkan, para pedagang masih berorasi dan tidak bersedia difalitasi untuk bertemu selain dengan Walikota Pekanbaru, Firdaus.
"Pak walikota, kami tidak anarkis, kami hanya mau jumpa langsung tidak mau diwakili. Jika perlu kami akan tunggu sampai besok disini," sorak Heri.