Pekanbaru (ANTARA) - Siapa yang tidak kenal dengan Pasar Agus Salim di Kota Pekanbaru. Puluhan tahun sudah jadi penampungan pedagang, namun tanpa disadari ratusan Pedagang Kaki Lima (PKL) menjamur di luar gedung hingga menutup fungsi jalan yang letaknya strategis sebagai penghubung Jalan Sudirman dan A Yani.
Sepekan terakhir Pemerintah KotaPekanbaru bersama tim gabungan mulai membersihkan lapak yang berada di sepanjang trotoar dan badan jalan. Pemandangan mulai terlihat rapi, fungsi jalan pun kembali dinikmati oleh pengendara, walau upaya untuk mendapatkan hak itu harus penuh perjuangan.
"Jalan tentu sesuai fungsinya sebagai tempat lalu lintas kendaraan namun Jalan Agus Salim akan dimanfaatkan untuk kegiatan lain menunggu arahan dari pimpinan," kata Kepala Dinas Perhubungan Kota Pekanbaru, Yuliarso di Pekanbaru.
Selama ini fungsi Jalan Agus Salim tidak maksimal dan terganggu karena ada pedagang tumpah berjualan menggunakan badan jalan, sehingga menutup akses dan pengendara enggan melintasi.
"Maka dengan telah dikembalikannya fungsi jalan ini kita berharap dapat mendukung kinerja lalulintas di Pekanbaru lebih baik lagi," katanya.
Sejauh ini untuk rekayasa lalulintas, tentunya sudah kami rumuskan bersama sama forum lalulintas kota dan stake holder terkait lainnya.
Sementara itu Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Pekanbaru Ingot Ahmad Hutasuhut mengatakan, sebenarnya upaya relokasi para PKL sudah dilakukan sejak lama, bahkan dua tahun mulai proses sosialisasi hingga peringatan lewat surat ke pedagang.
"Sejak dua tahun lalu sudah diberikan peringatan kepada pedagang agar segera pindah ke tempat yang telah disiapkan. Kita beri imbauan, mulai Agustus kita intens melakukan sosialisasi," kata Ingot.
Beberapa minggu yang lalu Disperindag juga sudah mengedarkan surat untuk verifikasi pedagang Agus Salim. Instansi itu minta pedagang mendaftar dan kembalikan ke Disperindag agar tau berapa jumlah pedagang.
"Tapi ternyata yang mengembalikan sedikit. Sebelum hari penertiban itu jumlahnya masih tertampung dalam pasar rakyat. Soal penertiban, ada peringatan satu, dua dan tiga hingga perintah bongkar mandiri lapak," jelasnya.
Kata dia, sejak relokasi pedagang juga sudah ramai datang ke posko minta ditempatkan.
"Kita intens verifikasi untuk penempatan," katanya.
Lanjutnya, Disperindag masih membuka posko agar seluruh pedagang bisa menempati lapak yang disediakan. Di pasar rakyat, diakuinya memang tidak tertampung. Namun, ada opsi lain sebagai solusi untuk pedagang.
"Kami masih membuka posko untuk penempatan pedagang, kalaupun ada yang tidak tertampung, akan direlokasi ke lokasi setelah Jalan Cengkeh arah Ahmad Yani. Pak wali tidak ingin pedagang itu tidak bisa berjualan," ungkapnya.
Sementara itu Ketua Asosiasi Pedagang Seluruh Indonesia (APSI) Pasar Pusat Armendi mengatakan sebagian pedagang masih bingung akan berjualan di mana. Karena lokasi yang disediakan Pemerintah Kota dinilai tidak mampu menampung seluruh pedagang.
"Kami di Pasar Agus Salim ini, belum tahu mau kemana. Di pasar yang sudah ditunjuk oleh pemerintah, kami mau jualan apa? Kapasitasnya juga tidak cukup untuk kami," katanya.
Armendi berharap pemerintah dapat memberikan solusi yang lebih tepat.
"Kita minta agar Pak Wali membina kami beri kami solusi yang tepat, kami selama ini sudah memberikan Pendapatan Asli Daerah (PAD) bagi Kota Pekanbaru, dipungut Rp2 ribu setiap hari," tukasnya.
Berita Lainnya
PSPS ditantang Semen Padang FC di Stadion Haji Agus Salim
15 August 2022 15:22 WIB
DPC PPP Inhil gelar rapat perdana, ini harapan Andi Rusli
31 January 2022 20:44 WIB
Penataan Jalan Agus Salim Pekanbaru berlanjut, Satpol PP tertibkan pedagang
27 December 2021 17:41 WIB
Pedagang resah, Pasar Agus Salim Pekanbaru akan dipindah
22 October 2021 20:57 WIB
Afrizal Hidayat dinilai pas pimpin PPP Riau
05 March 2021 12:07 WIB
Ini persiapan GPK Inhil songsong Pemilu 2024
12 February 2021 21:36 WIB
PPP dan STII Inhil dampingi Poktan Tanjung Jaya tanam padi
06 May 2020 17:18 WIB
Timnas U-19 Uji Coba Lawan PSP di Stadion Agus Salim Padang
27 July 2017 9:10 WIB