Pekanbaru, (Antarariau.com) - Badan Narkotika Nasional Provinsi Riau melakukan penggerebakan dan penggeledahan ke sebuah rumah yang disinyalir menjadi sarang serta pusat transaksi narkoba di Kampung Dalam, Kota Pekanbaru, Selasa siang.
Kepala Bidang Penindakan dan Pemberantasan BNN Riau, AKBP Haldun kepada Antara di Pekanbaru, mengatakan dari upaya tersebut petugas mengamankan empat orang yang tertangkap di dalam rumah tersebut.
"Ada empat yang diamankan namun sekitar lima orang lainnya yang melarikan diri termasuk satu diantaranya pemilik usaha transaksi narkoba itu," katanya.
Keempat orang yang diamankan tersebut masing-masing berinisial Ag (27), Rd (29), Rk (27) dan Th (23). Dari pemeriksaan urin kempatnya positif menyalahgunakan narkoba. "Saat ini keempatnya masih sebagai saksi. Kita masih lakukan pemeriksaan intensif, tidak tertutup kemungkinan jadi tersangka," jelasnya.
Selain itu, saat penggerebekan berlangsung petugas sempat akan mengamankan seorang ibu yang diketahui adalah pemilik rumah yang dijadikan lokasi transaksi narkoba itu. Ia menceritakan, ibu berinisial DA (50) itu bahkan berteriak saat petugas melakukan penggerebekan.
Hanya saja saat akan diamankan, ibu tersebut justru meronta-ronta dan memancing perhatian warga setempat. Guna menjaga agar suasana tetap kondusif, petugas langsung melepaskan ibu tersebut. Namun, Haldun menegaskan pihaknya pasti akan turut membawa DA untuk diperiksa.
"Dia tau rumahnya dijadikan lokasi transaksi narkoba. Kita pastikan dia juga terlibat," tegasnya.
Menurut Haldun, lokasi yang digrebek oleh puluhan petugas BNN Riau pada pukul 15.00 WIB itu adalah target yang ditetapkan petugas sejak lama.
Ia mengatakan pihaknya telah melakukan pemetaan lokasi terlebih dahulu sebelum akhirnya dilakukan penggerebekan. Hasilnya, diketahui bahwa terdapat sekitar 12 rumah yang berkaitan antara satu dengan lainnya yang memiliki pola yang sama.
"Di rumah-rumah itu ditemukan semacam loket khusus untuk transaksi narkoba. Antara penjual dengan pembeli tidak saling tau. Sementara itu, rumah itu saling berdempetan," ujarnya.
Belakangan saat dilakukan penggerebekan, Haldun mengatakan bahwa pihaknya baru menyadari ternyata ke 12 rumah yang saling berkaitan itu memiliki banyak pintu tersembunyi. "Adanya pintu-pintu "tikus" itu membuat kita kesulitan lantaran saat digrebek mereka banyak yang melarikan diri," ujarnya.
Bahkan, seorang petugas BNN Riau nyaris celaka ketika menginjak lantai yang ternyata juga terdapat pintunya.
Lebih jauh, Haldun mengatakan bahwa pihaknya akan terus mengejar pemilik usaha transkasi narkoba yang telah ditetapkan sebagai DPO tersebut. "Dia adalah kunci utama dari kegiatan ini," ujarnya.
Sementara itu, dari penggerebekan itu petugas mengamankan sejumlah barang bukti seperti sejumlah paket sabu, ribuan plastik kecil pembungkus sabu, uang senilai Rp35 juta. Selain itu, juga terdapat kamera pengintain atau CCTv berikut layar datar LCD, dua unit laptop dan belasan unit telepon seluler.
Seluruh barang bukti berikut pelaku yang diamankan di Markas BNN Riau guna penyelidikan dan pemeriksaan lebih lanjut.
Berita Lainnya
BNN RI tekankan kerja sama lintas sektor berantas sindikat narkoba internasional
07 November 2024 14:08 WIB
Badan Antinarkoba AS apresiasi profesionalisme BNN RI dalam memberantas narkoba
27 September 2024 14:44 WIB
Ini respons Pj Gubri SF Hariyanto usai menerima penghargaan P4GN dari BNN RI
27 June 2024 9:53 WIB
343 warga Riau direhabilitasi karena narkoba
22 December 2023 12:51 WIB
BNN Riau gagalkan peredaran narkoba antapulau dibungkus kemasan kosmetik
31 October 2023 16:12 WIB
Kepala BNN tegaskan tak ada toleransi bagi para pengedar narkotika di Bali
23 June 2023 17:02 WIB
BNN telah sita sebanyak 1,9 ton sabu-sabu dan satu ton ganja sepanjang 2022
29 December 2022 12:12 WIB
BNNP Riau bantah terlibat penganiayaan oleh oknum polwan di Pekanbaru
26 September 2022 15:45 WIB