Astindo: Pasar Jetstar-Silk Air Berbeda Di Pekanbaru

id astindo pasar, jetstar-silk air, berbeda di pekanbaru

Astindo: Pasar Jetstar-Silk Air Berbeda Di Pekanbaru

Pekanbaru, (Antarariau.com) - Pasar maskapai bertarif rendah berasal dari Australia Jetstar Airways berbeda kelas dengan pelayanan penumpang Silk Air di Pekanbaru, Provinsi Riau, meski kedua maskapai itu sama-sama menerbangi rute Singapura-Pekanbaru pergi pulang tiga kali sepekan.

"Kalau Jetstar adalah maskapai low cost carrier, sedangkan Silk Air memberi layanan premium kepada para penumpangnya," kata Sekretaris Asosiasi Perusahaan Agen Penjual Tiket Indonesia (Astindo) Riau, Wendy Yolanda Pasaribu di Pekanbaru, Rabu.

Ia mengatakan, kedua maskapai itu sama-sama merupakan anak perusahaan seperti Jetstar induk dari maskapai Qantas Airlines Limited yang merupakan maskapai terbesar di Australia dan Silk Air berinduk Singapore Airlines yang berbasis di Singapura.

Melihat konsep pelayanan terhadap penumpang diantara kedua maskapai tersebut, maka dapat dibedakan dengan sendirinya oleh masing-masing calon penumpang melalui tiket pesawat yang dibeli.

"Kalau Jetstar, mereka buka di harga murah seperti Rp249 ribu per orang dan harus berangkat. Beda dengan Silk Air dengan harga yang lebih tinggi dan calon penumpang boleh memilih hari keberangkatan baik dari Singapura atau Pekanbaru," ucapnya.

Wendi jelaskan, perlu diigat para calon penumpang Jetstar adalah mengenai kerusakan pesawat bisa terjadi sewaktu-waktu baik di Bandara Internasional Changi Singapura atau Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru, tidak tersedia pengantian pesawat dalam waktu dekat.

Kondisi tersebut, lanjut dia, berbeda dengan pesawat Silk Air rusak, maka akan langsung diterbangkan armada pesawat cadangan dari Singapura menuju bandara di Pekanbaru karena konsep layanan premium.

"Jetstar harus siap beri kompensasi. Dipindahkan penerbangan lain atau tawarkan pindah pada hari berikut dan refund (dibayarkan kembali). Karena alasan pembatalan kan macam-macam seperti kerusakan, kondisi alam dan lain-lain," terang dia.

"Makapai Jetstar tidak berani bersaing secara lansung rebut pasar dengan rute Singapura-Pekanbaru pergi pulang karena mereka terbang setiap hari Selasa, Kamis dan Minggu. Atau dimana hari yang tidak diterbangi Silk Air," ungkap Wendi.

Maskapai bertarif rendah asal Australia berpusat di Melbourne Jetstar Airways bakal melayani Singapura-Pekanbaru pergi pulang tiga kali sepekan dengan mengoperasikan pesawat jenis Airbus 320 berkapasitas 180 kursi pada 10 Desember 2015.

"Insya Allah pada 10 Desember ini. Atau tepatnya pada hari Kamis, satu pekan mendatang," kata General Manager Gapura Angkasa Pekanbaru, Pepen Pendi.

Dia mengatakan, pihaknya hanya menangani tenaga "ground handling" atau penanganan penumpang Jetstar termasuk barang bawaan selama berada di Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru baik proses kedatangan maupun keberangkatan.

Maskapai mengusung "low cost carrier" tersebut memiliki jadwal penerbangan Singapura-Pekanbaru setiap hari Selasa, Kamis dan Minggu dengan waktu keberangkatan tentatif seperti pukul 10.05 waktu Singapura dan siang hari jam 14.10 waktu Singapura.

Tarif tiket dijual Jetstar kepada calon penumpang untuk rute internasional tersebut dimulai dengan harga Rp249 ribu per orang baik dari Pekanbaru maupun dari Singapura.

"Efektif beroperasinya Jetstar, maka pelanggan kami tetap empat maskapai lagi yakni Garuda, Citilink dan Silk Air. Maskapai Firefly telah berhenti beroperasi rute Subang-Pekanbaru pada Oktober 2015," kata Pepen.