Pekanbaru (ANTARA) - Media mendapati sajian data kasus terkonfirmasi positif Virus Corona atau COVID-19 yang dirilis Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau pada Kamis (20/8) berbeda dengan data yang disajikan Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru, hal ini dinilai membuat bingung saat media ingin menyajikannya dalam pemberitaan.
Dari hasil rangkuman, data yang dirilis Pemprov Riau pada hari itu ada 12 pasien positif yang berasal dari Pekanbaru. Padahal, menurut data gugus tugas Kota Pekanbaru hanya ada 10 yang terkonfirmasi positif pada Kamis (20/8).
Selain itu, ada juga perbedaan nama-nama pasien yang dirilis, misalkan Pemprov Riau menyajikan 12 pasien tersebut adalah CTO (27), FRA (36), IAA (9), MZU (3), RKM (11), RKA (7) dan USA (bayi 11 bulan). Kemudian TA (28), PY (36), HF (28), A (35), dan UKA (52). Semua nama itu tidak ada di data Pemko Pekanbaru.
Sedangkan 10 kasus yang dirilis Pemko Pekanbaru pada Kamis (20/8) yakni AZU(10), DD(32), S(38), S(42), IA(21), S(52), ABS(3), MFA(41), LF(32), AS(43).
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Diskes Kota Pekanbaru Maisel Fidayesi saat dikonfirmasi mengaku tidak tahu persis dari mana Pemprov Riau mendapatkan data itu.
"Sedangkan data yang diambil Pemko Pekanbaru langsung dari rumah sakit dan berdasarkan alamat pasien," kataMaisel Fidayes di Pekanbaru, Jumat.
Dia menyebut kemungkinan tim gugus tugas Provinsi Riau mengumpulkan data dari alamat pasien.
"Kemungkinan Provinsi Riau mengambil data bukan berdasarkan alamat pasien tetapi berdasarkan rumah sakit di mana dirawat," katanya menduga.
Selain itu, kata dia, data pasien positif COVID-19 Pekanbaru yang diumumkan tanggal Kamis (20/8) merupakan hasil uji usap tenggorokan atau tes swab pasien yang dilakukan per tanggal 18 Agustus 2020.
Ditanya terkait data yang berbeda tersebut, ia mengaku akan segera konfirmasi ulang kepada Provinsi Riau.
"Kita konfirmasi lagi dengan provinsi datanya," tutupnya.