Tembilahan, (Antarariau.com) - Masyarakat di Indragiri Hilir, Provinsi Riau, khususnya Kota Tembilahan, mengeluhkan banyaknya makanan serta minuman kedaluwarsa yang dijual dan beredar bebas di daerah itu.
"Hal lain yang juga sering dikeluhkan oleh konsumen adalah persoalan tabung gas ukuran 5 kg dan 25 kg. Mereka mengatakan bahwa seringkali LPG ukuran itu terlalu cepat habis dan ketika dijinjing atau dipikul, tabung gas terasa ringan," kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Indragiri Hilir Pahrolrozy.
Ia mengemukakan hal itu saat memberi pengarahan kepada peserta ujian calon anggota Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK) yang mengikuti tes tertulis di aula kantor Disperindag Tembilahan, Senin.
Menurut dia, keterbatasan kewenangan yang ada serta fungsi tugas yang terbatas membuat Disperindag belum bisa secara maksimal memberikan pelayanan kepada masyarakat atau konsumen yang mengeluh dan merasa dirugikan oleh oknum pelaku usaha selama ini.
Untuk itu, BPSK di Kabupaten Indragiri Hilir ditargetkan sudah berdiri dan beroperasi pada 2016.
"Sehingga para konsumen yang akan datang lebih merasa terlindungi dengan hadirnya lembaga BPSK di Indragiri Hilir ini," paparnya.
Dia berharap kepada peserta yang nantinya lulus dan ditetapkan sebabai anggota BPSK dapat menjalankan tugas dengan baik.
"Peserta yang mengikuti seleksi ini berjumlah 18 orang, namun yang nantinya lolos hanya sembilan orang," jelasnya.
Kabid Perdagangan Disperindag Indragiri Hilir Raja Taruna mengatakan bahwa setelah tes tertulis ini nantinya akan ada tes wawancara.
"Dalam waktu dekat ini kami bersama tim penguji akan mengeluarkan pengumuman hasil tes tertulis yang baru saja selesai dilaksanakan, sambil mempersiapkan jadwal dan tempat tes wawancara yang waktu dan tempatnya akan ditentukan kemudian melalui pengumuman tersendiri yang bersamaan dengan keluarnya pengumuman hasil ujian tertulis," ucapnya. (adv)
Masyarakat Keluhkan Banyaknya Makanan Kedaluwarsa Di Pasaran
