Bandara SSK Bantah Pelayanan Publik Tidak Terbuka

id bandara ssk, bantah pelayanan, publik tidak terbuka

Bandara SSK Bantah Pelayanan Publik Tidak Terbuka

Pekanbaru, (Antarariau.com) - Perseroan Terbtasa Angkasa Pura Cabang Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru membantah tudingan pelayanan informasi publik tidak terbuka tentang asap akibat kebakaran hutan dan lahan di Sumatera.

"Apa yang tidak dibuka, setiap saat kita perbarui. Saat ini jarak pandang cuma 400 meter pada papan teks berjalan di terminal bandara," papar Kepala Divisi Pelayanan dan Operasi AP II Cabang Bandara Internasional SSK II, Hasturman Yunus di Pekanbaru, Senin.

Pihaknya kembali bertanya informasi publik mana belum terbuka terkait dengan tudingan calon penumpang pesawat yang disuarakan Asosiasi Perusahaan Agen Penjual Tiket Indonesia (Astindo) Riau.

Otoritas bandara setempat mengaku telah memperhatikan pelayanan setiap hari terutama dalam memberikan meja informasi terletak pada terminal kedatangan pesawat domestik di lantai dasar bandara.

"Terkait pembatalan, mereka harus datang ke bandara. Sebab tidak mungkin setiap asosiasi kita laporin setiap hari. Maksud tidak transparan dimana, kurang ngerti saya," jelasnya.

"Kalau memang ada keluhan, kirim aja surat yang ditujukan ke pimpinan. Kita akan tanggapi, artinya kita ucapkan terimaksih atas keluhan," terang Hasturman.

Astindo Riau menilai, pelayanan informasi publik di Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru belum terbuka di tengah asap akibat kebakaran hutan dan lahan di Sumatera.

"Mereka tidak terbuka dengan publik, padahal bandara Pekanbaru harus beri informasi bersifat dinamis. Seperti menyangkut pesawat tiba dan berangkat," kata Sekretaris Astindo Riau, Wendy Yolanda Pasaribu.

Ia berujar, petugas bandara setempat seharusnya bisa memberikan informasi kepada publik terkait dengan aktivitas penerbangan baik domestik maupun internasional sebagai pelayan atau konsumen tranportasi udara.

Data Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru menyatakan, setiap hari tidak kurang dari 66 kali pesawat terbang melakukan aktivitas landing atau pendaratan dan take off atau lepas landas.

Aktivitas penerbangan itu dilakukan 11 maskapai baik rute domestik dan internasional seperti Lion Air, Garuda Indonesia, Batik Air, Indonesia AirAsia, Citilink, Susi Air, Silk Air, AirAsia, Firefly, Sriwijaya Air dan Malindo Air.