Pemda Kampar Terapkan Pola Asuh Anak Miskin

id , pemda kampar, terapkan pola, asuh anak miskin

  Pemda Kampar Terapkan Pola Asuh Anak Miskin

Pekanbaru, (Antarariau.com) - Pemerintah Kabupaten Kampar Provinsi Riau menerapkan pola asuh atau bapak angkat untuk membantu anak dari keluarga tidak mampu agar tetap dapat bersekolah, dan bila mungkin hingga ke jenjang perguruan tinggi.

"Pola asuh harus diterapkan terhadap anak, khususnya anak yang tak sanggup untuk membiayai pendidikannya. Pola itu sangat berguna karena akan sangat menetukan masa depan anak tersebut," kata Bupati Kampar Jefry Noer kepada pers, di Kampar, Minggu (20/9).

Jefry mengatakan itu dalam sambutannya di Pondok Pesantren (Ponpes) Ibnu Al Mubarok Palas Pekabaru.

"Ini adalah investasi yang luar biasa bagi kita untuk di akhirat," kata Jefry.

Jefry mengatakan, bahwa hidup nikmat itu adalah hidup yang berguna bagi orang lain, tidak bosan-bosan membawa dirinya dan staf mencari "tiket" ke surga.

Pahala itu, demikian Jefry, kadang-kadang dapatnya mudah, namun kadang-kadang dapatnya susah.

"Ini kita jadikan tiket untuk menuju ke surga, itupun kalau diterima," katanya lagi.

Jefry mengatakan, dengan menerapkan pola asuh bagi anak-anak kurang mampu, maka akan sangat menentukan pertumbuhan anak ke depannya.

Pola asuh, menurut dia, merupakan pola interaksi antara orang tua dan anak. Lebih jelasnya, yaitu bagaimana sikap atau perilaku orang tua saat berinteraksi dengan anak.

"Insya Allah mereka akan diasuh sampai ke perguruan tinggi. Ini menjadi tabungan amal di dunia dan akhirat bagi orang tua asuh melalui gerakan membantu di sektor pendidikan," katanya.

Jefry mengatakan, pihaknya sangat yakin, bahwa penerapan bapak asuh pada anak kurang mampu akan dapat membawa Kampar menjadi lebih baik, karena secara tidak langsung kemiskinan juga dapat ditekan.

Jefry juga meminta ke pimpinan Satuan Kerja Perangkat Dearah (SKPD) untuk mencari di desanya masing-masing anak-anak yang putus sekolah, minat sekolahnya tinggi tapi tidak ada biaya. Bawa saja ke pondok pesantren, nanti akan dicarikan bapak asuhnya.

Jefry berharap nantinya Ponpes Ibnu Al Mubarok bisa menjadi pusat dakwah, agar masyarakat awam tidak tersesat lagi.

"Untuk santri pun saya berharap menanamkan dalam hati bisa jadi hafiz, pendakwah yang kondang. Maknanya orang rindu dengan kehadirannya," katanya. (Adv)