Pendapatan Kereta Cepat Diperkirakan Rp3,2 Triliun Setahun

id pendapatan kereta, cepat diperkirakan, rp32 triliun setahun

Pendapatan Kereta Cepat Diperkirakan Rp3,2 Triliun Setahun

Jakarta, (Antarariau.com) - Pemerintah Tiongkok memperkirakan pendapatan yang akan didapat dengan beroperasinya kereta cepat Jakarta-Bandung bisa mencapai Rp3,2 triliun per tahun dengan kisaran harga tiket Rp200.000 per orang.

Duta Besar Tiongkok untuk Indonesia Xie Feng saat konferensi pers di Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman, Jakarta, Senin mengatakan perhitungan tersebut berdasarkan studi yang dilakukan Institut Teknologi Bandung dengan keterisian 44.000 penumpang pada tahap awal beroperasi.

Xie mencontohkan Kereta Cepat Beijing-Shanghai sepanjang 1.316 kilometer, rampung lima tahun dan langsung mendapat keuntungan setelah tiga tahun beroperasi.

"Jika penumpang terus bertambah, kondisi pengelolaan pasti lebih memuaskan lagi. Jarak Jalur Kereta Cepat Jakarta-Bandung hampir sama dengan Kereta Cepat Beijing-Tianjin, yang rampung dalam tiga tahun dan mendapat keuntungan setelah beroperasi selama enam tahun," katanya.

Menurut dia, dengan adanya kereta cepat berkontribusi terhadap pertumbuhan perekonomian suatu negara, seperti Tiongkok, yakni pembangunan kereta cepat tidak hanya memudahkan kehidupan masyarakat, tetapi juga menjadi mesin penting dalam perkembangan ekonominya.

Pada 2003, ketika kereta cepat baru beroperasi di Tiongkok, produk domestik bruto (PDB) per kapita Tiongkok baru mencapai 1.000 dolar AS, atau lebih rendah dari Indonesia sekarang, sementara pada 2014 angka tersebt telah meningkat menjadi 7.500 dolar AS.

"Kereta cepat memberikan kontribusi nyata kepada kesejahteraan dan kemajuan Tiongkok. Sekarang PDB perkapita Indonesia sudah mencapai 3.531 dolar, jauh lebih banyak dari pada kondisi Tiongkok tahun 2003," katanya.

Pada awal minggu ini, kata Xie, utusan khusus Presiden Xi Jinping, Chairman Xu Shaoshi dari "National Development and Reform Commision" Tiongkok sudah menyerahkan laporan studi kelayakan kepada Presiden Joko Widodo.

"Pihak Tiongkok menyampaikan proposal pembangunan dan pengelolaan Kereta Cepat Jakarta-Bandung yang cukup kompetitif. Kami penuh keyakinan bahwa Tiongkok akan menjadi mitra kerja sama Indonesia yang baik," katanya.

Xie mengaku optimistis efek kereta cepat Jakarta-Bandung dalam mendorong pertumbuhan ekonomi cukup menonjol, yakni akan mendorong perkembangan industri-industri pendukung antara lain melting, manufaktur, infrastruktur, listrik, elektronik dan layanan, menciptakan lowongan kerja dan meningkatkan pendapatan pemerintah.

"Di sepanjang jalur kereta cepat ini, ekonomi sangat aktif, dan jumlah penduduk cukup banyak, karena itu kereta cepat Jakarta-Bandung mempunyai sustainabilitas dan peluang ekonomi yang cukup optimis," katanya.