Pekanbaru, (Antarariau.com) - Pelaksana tugas (Plt) Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman dijadwalkan melepas sebanyak 443 calon haji (calhaj) dari daerah tersebut bersama 5 petugas yang tergabung dalam kelompok terbang (kloter) 2 embarkasi Batam.
"Insya Allah Asisten I Ahmad Syah Harroffie yang gantikan plt gubernur, tapi dia bukan atas nama plt Bupati Bengkalis," ujar Kepala Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umroh Kemenag Provinsi Riau, Muhammad A Azis di Pekanbaru, Selasa.
Seperti diketahui, Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Masyarakat Sekdaprov Riau Ahmad Syah Harroffie pada Rabu (5/8), telah dilantik jadi Plt Bupati Bengkalis mengantikan pasangan petahana Bupati Bengkalis Herliyan Saleh dan Wakil Bupati Suayatno periode 2010-2015.
Azis berujar, 443 orang calhaj dari dua kabupaten yakni Rokan Hulu dan Bengkalis, Provinsi Riau itu, kini sudah berada di Asrama Haji di Batam, Provinsi Kepulauan Riau.
Pada Rabu (26/8), mereka dijadwalkan akan berangkat ke Tanah Suci untuk menunaikan rukun Islam terakhir.
Dari Bandara Internasional Hang Nadim Batam para calhaj tersebut, menggunakan maskapai Saudi Arabian Airlines dengan nomor penerbangan SV 5225 yang lepas landas dijadwalkan tepat pukul 10.30 Wib.
Sedangkan tiba di Bandara Internasional Prince Mohammad Bin Abdul Aziz Madinah, Arab Saudi, 433 orang calhaj Riau itu akan tiba sekitar pukul 15.30 Waktu Arab Saudi (WAS) atau memakan waktu tempuh sekitar 9 jam perjalanan melalui udara.
"Untuk visa paspor yang belum selesai seperti 2 orang calhaj dari Rokan Hulu, nanti akan diterima di Batam. Kita juga dapat laporan bahwa ada seorang jamaah dari Bengkalis itu, sakit. Cuma kita belum tahu pasti seperti apa kondisi sakitnya itu," terang dia.
Berdasarkan data Kemenag Provinsi Riau pada tahun 2015, sebanyak 4.026 orang calhaj berangkat ke Tanah Suci untuk tunaikan ibadah haji. Jumlah calhaj itu, terbagi 9 kloter dengan embarkasi Batam menggunakan pesawat milik pemerintah Arab Saudi dari Tanah Air.
Kepala Kantor Wilayah Kemenag Provinsi Riau, Tarmizi Tohor mengaku, sebanyak 193 orang visa calhaj asal daerah itu dilaporkan hingga Sabtu (22/8), belum rampung karena pemerintah Arab Saudi menerapkan sistem baru.
Hampir dua ratus visa atau surat izin masuk suatu negara yang dilekatkan pada paspor tersebut, masih berada dalam tahap proses di Kedutaan Besar Arab Saudi di Jakarta, sehingga ratusan jemaah itu terancam tertunga berangkat termasuk kloter 2 embarkasi Batam.
"Keterlambatan ini tidak saja terjadi di Riau. Ini terjadi di semua daerah di Indonesia," katanya.
Hingga kemarin atau Senin (24/8), masih terdapat 4.312 visa calon jamaah yang belum rampun terselesaikan. Dirjen Penyelenggara Haji dan Umrah Kementerian Agama, Abdul Djamil mengatakan, pihaknya menargetkan keseluruhan visa akan selesai pada hari itu.
"Kedutaan Besar Saudi Arabia itu kalau kerja sesuai kebiasaan dalam satu hari bisa jadi enam sampai delapan ribu. Jadi berdasarkan logika itu saya berharap 4.312 itu bisa selesai malam nanti," ujarnya.