Citilink Pekanbaru Ingin Tambah Terbang Jelang Lebaran

id citilink, pekanbaru ingin, tambah terbang, jelang lebaran

 Citilink Pekanbaru Ingin Tambah Terbang Jelang Lebaran

Pekanbaru, (Antarariau.com) - Maskapai penerbangan berbiaya murah atau Low Cost Carrier (LCC) Citilink Pekanbaru ingin menambah penerbangan jelang Lebaran 2015 untuk kedua rute yakni Pekanbaru-Yogyakarta dan Pekanbaru-Jakarta pergi pulang.

"Saya sudah minta penambahan dua rute dari empat rute yang dilayani yakni Pekanbaru-Yogyakarta dan Pekanbaru-Jakarta, tetapi belum ada jawaban," ujar Direct Sales Manager Citilink Pekanbaru, Ridwan, di Pekanbaru, Rabu.

Dia mengatakan, pihaknya sudah merencanakan menambah kedua rute itu disebabkan selama ini hanya dilayani tiga kali terbang pergi pulang atau masing-masing Pekanbaru-Jakarta dua kali dan Pekanbaru-Yogyakarta satu kali.

Penambahan penerbangan ekstra tersebut akan diberlakukan mulai H-10 dan H+10 Lebaran atau dari tanggal 10 sampai 24 Juli 2015 selama musim mudik dan arus balik perayaan Idul Fitri 1436 Hijriah.

"Dari pemesanan tiket calon penumpang pada kedua rute itu, meningkat untuk musim mudik dan arus balik Lebaran. Kami tidak mau calon penumpang Citilink kecewa. Tapi takutnya kita belum terbang, tapi sudah gembar-gembor sehingga tidak enak juga," ucapnya.

Ridwan mengakui, selama musim Lebaran hampir semua daerah di Indonesia yang dilayani oleh maskapai tersebut meminta untuk ditambah penerbangan ekstra kepada manajemen Citilink di Jakarta.

"Soalnya armada pesawat Citilink belum banyak, namun akan ditambah lagi. Dengan permintaan dari daerah lain seperti Jakarta, Surabaya, Semarang dan lain-lain, maka manajemen membaginya tergantung dari pemesanan tiket di sistem," kata Ridwan.

Direktur Utama Citilink Albert Burhan pada awal bulan ini mengatakan, pihaknya berencana menambah 5.400 kursi tambahan (extra seat) untuk mengantisipasi lonjakan penumpang pada saat musim Lebaran 2015.

Sebanyak 5.400 kursi tambahan tersebut didapat dari 15 frekuensi penerbangan pergi-pulang yang diajukannya. Saat ini, anak usaha perusahaan Garuda tersebut masih menunggu persetujuan dari Kementerian Perhubungan.

"Kita ajukan kira-kira 15 frekuensi penerbangan pergi-pulang per hari. Jadi kira-kira ada 30 frekuensi, dikali 180 kursi per pesawat dan kali dua pekan. Tapi masih dalam proses persetujuan. Jadi kita masih belum bisa bilang," ucapnya.