Paviliun Indonesia Sedot Ribuan Pengunjung

id paviliun indonesia, sedot ribuan pengunjung

Paviliun Indonesia Sedot Ribuan Pengunjung

London, (Antarariau.com) - KBRI Den Haag bekerjasama dengan Rumah Budaya Indonesia, NIVO (importer produk makanan Indonesia) dan Asosiasi Chef Indonesia di Belanda-Indonesia Satu mempromosikan aneka kuliner.

Acara tersebut digelar di Pavilijoen Indonesia di ajang festival kuliner terbesar di Belanda, "Taste of Amsterdam 2015" di Amstelpark, Amsterdam mengangkat tema "Wonderful Taste of Indonesia", kata Minister Counsellor Pensosbud Azis Nurwahyudi kepada Antara London, Rabu

Para chef Indonesia pada kegiaan tersebut menghadirkan beragam masakan olahan hasil laut Indonesia diantaranya: Gohu Ikan (Ternate), Nasi Goreng Seafood Lado Ijo (Sumatra Barat), Lumpia Lalampa (Sulawesi Utara) dan Laksa Betawi.

Kuasa Usaha Ad Interim (KUAI) KBRI Den Haag, Ibnu Wahyutomo menyambut baik pelaksanaan diplomasi kuliner dan diharapkan masyarakat Belanda, terutama anak mudanya, dapat mengenal masakan Indonesia.

Melalui diplomasi kuliner ini juga diperkenalkan budaya makan masyarakat Indonesia dari berbagai daerah karena masakan yang disajikan berasal dari berbagai daerah seperti Ternate, Sumatra Barat, Sulawesi Utara, dan Betawi.

Diharapkan pula akan makin banyaknya wisatawan Belanda yang berkunjung ke Indonesia dan dapat menikmati kuliner berbagai daerah.

Pemilihan menu modern makanan laut tersebut didasarkan pada keinginan untuk semakin memperkenalkan ragam olahan dari produk laut Indonesia, sekaligus menggali potensi perluasan akses pasar produk laut Indonesia di Belanda. Seluruh menu olahan dipersiapkan langsung oleh chef Indonesia yang handal tergabung dalam organisasi "Indonesia Satu".

Di dalam Paviljoen Indonesia, diperkenalkan beberapa produk Indonesia yang digemari di Belanda, seperti Bir Bali Hai dan beberapa modifikasi minuman dingin (shake) dari kopi, bir pletok dan pandan sereh.Selain itu ditampilkan beberapa makanan olahan antara lain nasi kuning tumpeng seafood, sate lilit, empek-empek, bandeng goreng, kue pandan, tape ketan hitam, dan berbagai makanan kecil Indonesia diantaranya rempeyek teri, kerupuk udang, keripik singkong, emping dan sambal.

Untuk semakin memperkuat upaya promosi, selama empat hari kegiatan Taste of Amsterdam diselenggarakan beberapa kegiatan antara lain icip-icip (food testing), dan demo membuat Martabak dan Udang Goreng yang dibagikan kepada para pengunjung. Didi Han salah satu dari Chef Indonesia Satu memperagakan ketrampilan menghias buah (fruit carving). Para pengunjung tampak asyik mengelilinginya ketika melihat pengukiran Semangka menjadi Ikan Hiu dan Bunga Mawar.

Sementara Ikan Pesmol masakan Chef Agus memenangkan penghargaan makanan terbaik "The Best Signature Dish" pilihan pengunjung. Dihargai senilai Florinjne (Fl) 5, Ikan Pespol menjadi favorit pembeli makanan yang ramai mengantri.

Untuk membeli makanan dan minuman, para pengunjung "Taste of Amsterdam" harus menukar uang Euro dengan Koin Florinjne (nama mata uang Belanda kuno yang dijadikan koin resmi Taste of Amsterdam), dimana Fl 1 dinilai sebesar 1.25 Euro.

Dikunjungi Selebriti Belanda

Pavilijoen Indonesia menyedot 4.643 pengunjung, beberapa selebriti Belanda juga mencicipi makanan Indonesia. Bart van Olphen, koki dan penulis buku masakan terutama ikan, mengunjungi Pavilijoen Indonesia dan berbincang dengan Indonesia Satu. Selebriti lain berkunjung Ramon Beuk, Alain Caron, Jamai Loman dan Nelii Cooman.

Selama festival kuliner, di Pavilijoen Indonesia dimeriahkan dengan Tari Bajidor Kahot dan Tari Puspanjali yang ditarikan mahasiswa Indonesia yang tergabung dalam Persatuan Pelajar Indonesia kota Rotterdam. Selain itu musik tradisional dari berbagai daerah diperdengarkan membuat pengunjung berada di Indonesia.

Tak lupa untuk lebih memperkenalkan berbagai tujuan wisata di Indonesia dan menyebarkan informasi-informasi positif Indonesia, disediakan berbagai leaflet dan brosur wisata dalam bahasa Belanda.

Acara pembukaan Taste of Amsterdam 2015, dilakukan sejak Kamis lalu dan Paviljoen Indonesia dibuka KUAI KBRI Den Haag, Ibnu Wahyutomo. Para Chef Indonesia Satu yang turut berpartisipasi di Pavilion Indonesia antara lain Genthur Respati (Hilton Hotel Schiphol), Agus Hermawan (Blauw Restaurant), Eduard Roesdi (Indonesian Fine Dining), Didi Han (food-carver) Renske Welsarie Wolf (Cooking Instructor), Yudi Yahya (Eternalis SCRI Brussel) dan Renu Lubis.

Untuk semakin memperkuat upaya diplomasi kuliner, para chef ini dibantu pelajar Hogeschool Den Haag jurusan boga/kuliner.