Jakarta (ANTARA) - Paviliun Indonesia mencatatkan transaksi 33,5 juta dolar AS pada ajang Salon International de l'Alimentation (SIAL) Paris 2022 yang difasilitasi oleh Kementerian Perindustrian.
Pameran yang berlangsung pada tanggal 15-19 Oktober 2022 di Parc des Expositions de Paris-Nord Villepinte itu diikuti sebanyak 7.020 exhibitors, dengan jumlah pengunjung mencapai 310 ribu profesional dari 119 negara.
"Kami mencatat total transaksi selama lima hari pameran di SIAL mencapai 33,5 juta dolar AS, yang terdiri dari transaksi potensial dan transaksi langsung di lokasi (on the spot). Transaksi di tahun ini melampaui total transaksi SIAL Paris 2018 sebesar 14 juta euro,” kata Direktur Jenderal Industri Agro Kemenperin Putu Juli Ardika di Jakarta, Selasa.
SIAL Paris merupakan salah satu pameran makanan dan minuman terbesar di Eropa yang dilaksanakan setiap dua tahun sekali. Keikutsertaan Indonesia terakhir kali pada edisi SIAL Paris 2018, sedangkan tahun 2020 pameran tidak diselenggarakan karena pandemi COVID-19.
Partisipasi pada kegiatan pameran ini merupakan salah satu upaya Pemerintah Indonesia untuk lebih memperkenalkan lagi keunggulan berbagai produk makanan dan minuman dari sejumlah industri di Indonesia.
Selain itu, diharapkan keikutsertaan ini dapat memperluas pasar ekspor bagi para peserta, terutama ke negara-negara yang menjadi target tujuan ekspor Indonesia.
"Pembeli yang tertarik akan produk makanan dan minuman Indonesia tidak hanya dari negara-negara Eropa, namun juga dari Amerika Serikat, negara-negara Afrika, Asia dan Timur Tengah. Selain kesepakatan dagang, juga ada potensi kesepakatan kerja sama pengembangan produk antara industri makanan dan minuman Indonesia dengan mitra dari luar negeri,” papar Putu.
Dirjen Industri Agro mengungkapkan harapannya bahwa hasil dari partisipasi di SIAL Paris 2022 ini dapat dimanfaatkan oleh pelaku usaha untuk memperluas pasar ekspornya.
"Tugas selanjutnya adalah agar perusahaan dapat menindaklanjuti potensi bisnis yang didapatkan selama pameran tersebut. Kami harapkan transaksi potensial dapat direalisasikan sepenuhnya di masa datang sehingga akan turut meningkatkan kinerja industri makanan dan minuman,” tuturnya.
Menurut Putu, industri makanan dan minuman merupakan salah satu sektor penting yang menunjang kinerja industri pengolahan nonmigas. Sektor industri makanan dan minuman menyumbang sebesar 38,38 persen terhadap PDB industri pengolahan nonmigas sampai triwulan II tahun 2022.
"Industri makanan dan minuman juga mampu tumbuh positif sebesar 3,68 persen pada triwulan II tahun 2022 atau lebih tinggi jika dibandingkan dengan triwulan II tahun sebelumnya yang mencapai 2,95 persen,” sebutnya.
Partisipasi Indonesia pada SIAL Paris 2022 terselenggara berkat kolaborasi antara Direktorat Industri Makanan, Hasil Laut dan Perikanan, Direktorat Industri Minuman, Hasil Tembakau dan Bahan Penyegar, Direktorat Akses Sumber Daya Industri dan Promosi Internasional Kemenperin, serta Kedutaan Besar Republik Indonesia di Paris.
Pemerintah Indonesia telah memfasilitasi sebanyak 20 industri makanan dan minuman yang menempati 20 booth di dalam paviliun Indonesia dengan luas total 202,5 meter persegi.
Para pelaku usaha ini mempromosikan produk-produk unggulannya, antara lain produk teh dan kopi, olahan kelapa, minuman kesehatan, makanan ringan, biskuit, olahan buah, olahan ikan dan rumput laut.
Baca juga: Direktur Pelaksana Bank Dunia Mari Elka kunjungi Paviliun Indonesia di Expo 2020 Dubai
Baca juga: Paviliun Indonesia pamerkan keajaiban alam Pulau Komodo di Dubai