Lisabon (Antarariau.com) - Perdana Menteri Tunisia Habib Essid mengatakan di Lisabon, Jumat (29/5), ia tak sepakat dengan misi penghancuran perahu oleh Uni Eropa (UE) untuk menghindari migran dari Afrika dan Timur Tengah mencapai Eropa secara gelap.
Ia membandingkan perbuatan itu dengan campur-tangan militer. "Kita perlu mengetahui mengapa penyelundupan manusia terjadi dan menemukan penyelesaian, dan kita perlu menemukan penyelesaian juga buat Libya. Penyelesaian mesti menyeluruh dan bukan sementara," kata Essid dalam satu taklimat di Istana Necessidades di Lisabon, setelah pertemuan puncak ketiga Tunisia-Portugal.
Perdana Menteri Portugal Pedro Passos Coelho menyatakan UE mesti memperhitungkan kondisi keuangan masing-masing negara anggota di dalam rencana relokasi pengungsinya.
"Usul Komisi Eropa perlu mempertimbangkan masalah yang dihadap oleh semua negara seperti Portugal, terutama pengangguran," kata Passos Coelho, sebagaimana dikutip Xinhua.
"Saat ekonomi dan lapangan kerja tumbuh, kami tentu akan menawarkan kondisi yang lebih baik untuk menerima lebih banyak migran dan pengungsi, dan juga akan menciptakan kondisi untuk menerima lebih banyak orang Portugal yang harus memperoleh kesempatan di luar negeri selama masa paling sulit," tambah Passos Coelho.
UE telah menyatakan blok regional tersebut akan mengeluarkan sebanyak 240 juta euro (264 juta dolar AS) untuk merelokasi sebanyak 40.000 pencari suaka di seluruh Eropa, dan menawarkan negara anggota 6.000 euro per pengungsi.
Menurut perkiraan PBB, lebih dari 60.000 orang berusaha menyeberangi Laut Tengah tahun ini, dan ribuan migran kehilangan nyawa mereka dalam perjalanan yang berbahaya itu.
Selama taklimat tersebut, Essid mengatakan Portugal adalah contoh untuk ditiru, dan memujinya atas pembaruan yang dilakukannya dalam beberapa tahun belakangan tuna mendorong ekonomi, dan menyatakan ekonomi Tunisia juga masih menderita.
Portugal dan Tunisia menandatangani beberapa kesepakatan kerja sama pada Jumat, termasuk nota kesepahaman untuk memperkenalkan Bahasa Portugal sebagai pilihan bahasa asing di sekolah.
Berita Lainnya
Kisah Perahu-perahu Nelayan Yang Dibakar Oleh Australia
18 December 2014 14:15 WIB
Uni Eropa serukan diberlakukan gencatan senjata segera di Gaza
18 March 2024 12:24 WIB
Uni Eropa alokasikan dana 500 juta euro untuk tingkatkan produksi amunisi
16 March 2024 14:17 WIB
Uni Eropa didesak berikan sanksi atas kematian Navalny
20 February 2024 11:04 WIB
ASEAN dan Uni Eropa sepakat intensifkan hubungan perdagangan dan investasi
03 February 2024 14:42 WIB
Para pemimpin Spanyol, Belgia, Irlandia, Malta tuntut sikap tegas Uni Eropa di Gaza
11 December 2023 11:58 WIB
Uni Eropa tingkatkan upaya wujudkan solusi dua negara Palestina-Israel
24 October 2023 16:34 WIB
Uni Eropa desak Israel untuk ganti rugi perusakan sekolah di Palestina
19 August 2023 17:03 WIB