Uni Eropa Siap Ambil Peran Besar dalam Rekonstruksi Gaza

id Gaza

Uni Eropa Siap Ambil Peran Besar dalam Rekonstruksi Gaza

Presiden RI Prabowo Subianto (kiri) dan Presiden Dewan Eropa António Costa berjabat tangan dalam pertemuan di Gedung Europa, Brussel, Belgia, Minggu (13/7/2025). (ANTARA/Instagram/@sekretariat.kabinet.)

Brussels (ANTARA) - Uni Eropa menyatakan siap berperan aktif dalam pelaksanaan rencana gencatan senjata di Jalur Gaza dan turut serta dalam Dewan Perdamaian untuk mendukung pemerintahan transisi, pemulihan, serta upaya rekonstruksi, demikian disampaikan Presiden Dewan Eropa Antonio Costa, Senin (13/10).

Costa menyampaikan apresiasi kepada Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Presiden Mesir Abdel Fattah el-Sisi atas kepemimpinan mereka, seusai menghadiri KTT Perdamaian di Sharm El-Sheikh.

Ia memuji peran Trump dan para mediator dalam perumusan rencana tersebut, yang dinilainya mencerminkan upaya komunitas internasional untuk mewujudkan gencatan senjata, solusi dua negara, dan perdamaian yang berkelanjutan antara Israel dan Palestina.

“Uni Eropa berkomitmen penuh untuk terlibat secara aktif dengan semua pihak terkait dalam pelaksanaan Rencana Perdamaian ini. Kami siap berpartisipasi dalam Dewan Perdamaian Internasional dan mendukung seluruh proses - mulai dari pemerintahan transisi, pemulihan, hingga rekonstruksi,” ujar Costa.

Ia menegaskan bahwa Uni Eropa akan segera memperluas bantuan kemanusiaan “begitu kondisi memungkinkan,” sambil menegaskan kembali bahwa blok tersebut tetap menjadi donor kemanusiaan terbesar bagi rakyat Palestina.

Dalam aspek keamanan, Costa menyebut Uni Eropa akan berkontribusi terhadap stabilisasi dan rekonstruksi Gaza melalui dua misi utamanya, yaitu Misi Bantuan Perbatasan Uni Eropa (EUBAM) di Rafah dan Misi Polisi Uni Eropa untuk Wilayah Palestina (EUPOL COPPS).

Kedua misi itu siap melanjutkan perannya dalam pengamanan perbatasan, peningkatan kapasitas, dan pelatihan kepolisian.

“Jalan menuju perdamaian berbasis solusi dua negara, di mana Israel dan Negara Palestina hidup berdampingan dalam damai dan aman tanpa terorisme, masih panjang. Namun hari ini, kita bersatu dalam tekad untuk mewujudkannya,” kata Costa.

Pekan lalu, Trump mengumumkan bahwa Israel dan Hamas telah menyepakati tahap pertama dari rencana yang ia umumkan pada 29 September untuk menghentikan pertempuran di Jalur Gaza.

Selain itu, kedua pihak sepakat membebaskan seluruh sandera Israel dengan imbalan pembebasan tahanan Palestina, serta penarikan bertahap pasukan Israel dari seluruh wilayah Jalur Gaza. Tahap pertama kesepakatan itu mulai berlaku pada Jumat lalu.

Sementara tahap kedua rencana tersebut mencakup pembentukan mekanisme pemerintahan baru di Jalur Gaza, pembentukan pasukan multinasional, serta pelucutan senjata Hamas.

Pada Senin (13/10) pagi, proses pembebasan warga Palestina dari penjara-penjara Israel dimulai setelah Hamas membebaskan seluruh 20 sandera Israel yang masih hidup di Jalur Gaza.

Sejak Oktober 2023, serangan Israel telah menewaskan lebih dari 67.800 warga Palestina di wilayah tersebut - sebagian besar perempuan dan anak-anak - serta membuat sebagian besar Jalur Gaza tidak layak huni.

Sumber: Anadolu

Pewarta :
Editor: Vienty Kumala
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.