DKP Dumai Sosialisasikan Larangan Alat Jaring Sondong

id dkp, dumai sosialisasikan, larangan alat, jaring sondong

 DKP Dumai Sosialisasikan Larangan Alat Jaring Sondong

Dumai, Riau, (Antarariau.com) - Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Dumai, Riau, menyosialisasikan larangan pemakaian jaring sondong kepada nelayan setempat saat melakukan kegiatan penangkapan ikan di perairan laut.

Kepala DKP Dumai Syafrizal, Rabu, mengatakan larangan alat tangkap udang dan ikan jaring sondong ini sudah disampaikan ke nelayan setempat sejak dua bulan lalu mengikuti peraturan pemerintah pusat.

"Sudah kami sampaikan ke nelayan terkait larangan menggunakan jaring sondong ini dalam kegiatan melaut bertujuan untuk mencegah kerusakan perairan," katanya.

Dia menjelaskan penggunaan jaring sondong ini sama halnya dengan larangan nelayan memakai alat tangkap ikan jenis pukat harimau di perairan karena bisa merusak ekosistem laut, termasuk terumbu karang.

Selain itu, jaring sondong yang terbuat dari bambu berukuran dan besi ini dikuatirkan dapat mengancam kehidupan biota laut yang ada di pinggir dan tentu saja akan mengurangi jumlah ikan tangkapan yang tersedia di perairan.

"Nelayan masih diberi waktu toleransi untuk tidak menggunakan jaring sondong ini hingga September mendatang," sebutnya.

Menurutnya, DKP Dumai akan mengamati penerapan larangan ini dan sudah menyiapkan dua opsi solusi bagi nelayan untuk disampaikan ke pemerintah.

Opsi tersebut, adalah menyurati kementrian terkait untuk meminta solusi agar alat tangkap ikan jaring sondong ini dilegalkan karena memandang perairan Dumai tidak memiliki terumbu karang.

Selain itu, menyampaikan opsi untuk meminta pemerintah melakukan penggantian alat atau membantu nelayan di daerah ini supaya bisa tetap melaut mencari ikan tangkapan di perairan.

"Perlu ada kajian di perairan Dumai apakah alat jaring sondong ini bisa merusak biota laut, dan karena itu kita akan mengajukan dua opsi ke pemerintah untuk kepentingan nelayan setempat," ungkapnya.

Sejauh ini dia memandang kondisi perairan Dumai masih aman dan kondusif untuk mendukung aktivitas nelayan tangkap ikan yang setiap hari menghasilkan ikan sekitar 1 ton.

Untuk penjagaan kawasan pantai dan perairan sekitar, pihaknya rutin operasikan kapal pengawas sebanyak 18 kali dalam setahun ini sesuai anggaran.

Diketahui juga, ikan tangkapan nelayan setempat hanya mampu mencukupi 20 persen kebutuhan konsumsi ikan masyarakat Dumai dan harus didukung pasokan dari berbagai daerah.

Pewarta :
Editor: Abdul Razak
COPYRIGHT © ANTARA 2015

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.