Pekanbaru, (Antarariau.com) - Bupati Kepulauan Meranti, Riau, Irwan Nasir berjanji akan membantu Suknia Clarisa, bocah berumur lima bulan agar mendapat perawatan untuk mengobati penyakit langka berupa penyumbatan saluran empedu dan gangguan hati.
"Kalau di sini (Kabupaten) tidak mungkin, provinsi saja sudah angkat tangan. Satu-satunya cara kami akan mengupayakanya ke RS Cipto Mangunkusumo di Jakarta," kata Irwan Nasir saat menjenguk Suknia di rumahnya di Jalan Hidayah Alah Air Timur, Selatpanjang, Selasa.
Menurut dia, dengan merujuk Suknia Clarisa ke RSCM harapan balita itu untuk mendapat perawatan medis akan makin optimal.
Suknia Clarisa merupakan anak dari pasangan Sukriyah dan Alaina. Balita malang ini penderita penyakit langka yakni gangguan hati dan penyumbatan saluran empedu.
Menurut Irwan, dari 250 juta penduduk Indonesia, hanya 15 orang yang menderita penyakit serupa dan kebanyakan dari penderita tak tertolong.
Sukriyah, ayah korban, mengatakan pihak keluarga sudah melakukan segala upaya untuk mengobati buah hatinya. Terakhir kali Suknia mendapat perawatan di RSUD Arifin Achmad, Pekanbaru. Namun, pihak rumah sakit menyerah karena keterbatasan alat dan meminta pihak keluarga untuk membawa Suknia ke rumah sakit yang lebih canggih.
"Kata pihak rumah sakit, anak saya harus segera dioperasi transplantasi hati. Tapi setahu saya, biayanya bisa miliaran rupiah dan juga harus ada pendonor," turut Sukriyah.
Sukriyah mengaku pihak keluarga kini ikhlas dan pasrah terhadap apapun yang akan terjadi pada anaknya. Namun, sepanjang Suknia masih bernafas, ia mengatakan akan tetap berusaha untuk mengobati.
"Saya pasrah Pak Bupati, kalau ada yang mau membawa anak saya bawalah, tolong bantulah anak saya," ucap Sukriyah lirih.
Menanggapi hal itu, Bupati Irwan Nasir akan berkoordinasi dengan dinas kesehatan untuk merujuk Suknia ke RSCM Jakarta. Untuk tahap awal, ia menyerahkan bantuan bantuan uang tunai kepada pihak keluarga yang diterima langsung oleh Sukriyah. Bantuan tersebut berasal dari sumbangan kolektif dari CPNS, PNS, Bagian Kesra, dan uang pribadi Bupati.