Polresta Pekanbaru Buru Perampok Aniaya Korban

id polresta pekanbaru, buru perampok, aniaya korban

Pekanbaru, (Antarariau.com) - Kepolisian Resor Kota Pekanbaru, Riau bersama jajaran Polsek Tenayan Raya masih memburu kawanan perampok yang sempat menganiaya dan menyekap korbannya warga Jalan Indrapuri, Kelurahan Rejosari.

"Sejumlah saksi-saksi telah kami mintai keterangannya dan saat ini penyelidikan masih terus dilakukan," kata Kapolsek Tenayan Raya Kompol Meilki Bharata kepada pers di Pekanbaru, Jumat siang.

Menurut catatan kepolisian, aksi perampoka tersebut terjadi pada Kamis (19/2) pukul 11.30 WIB ketika korban Andri Sulaiman (49), warga Jalan Indrapuri, Kelurahan Rejosari, Tenayan Raya baru saja pulang dari membeli obat.

Saat itu kawanan perampok masuk ke rumah tersebut dengan cara memukul kepala bagian belakang korban dengan kayu hingga tak sadarkan diri.

Waktu itu, kata Kapolsek, pelaku juga menutup mulut korban dengan kain dan mengikat kedua tangannya hingga kemudian mengambil sejumlah barang berharga yang ada di dalam rumah tersebut.

Kapolsek mengatakan, saat baru mendapat laporan perampokan itu, pihaknya langsung memerintahkan anggota untuk turun ke lokasi kejadian.

"Termasuk Tim Identifikasi Polresta Pekanbaru juga telah turun ke lokasi kejadian kemarin untuk melakukan olah tempat kejadian. Tujuannya untuk mengumpulkan bukti-bukti dan keterangan korban serta saksi-saksi yang mengetahui peristiwa tersebut," katanya.

Sementara ini, lanjut dia, dari laporan yang diterima dari sejumlah saksi dan korban, pelaku diduga berjumlah dua orang dan mereka menggunakan kayu untuk melumpuhkan korban.

Ia menduga, pelaku sudah memantau rumah korban sejak lama. Saat kejadian yang ada di rumah juga ada anaknya yakni Larete (23), namun anaknya berada di dalam kamar dan tidak mengetahui peristiwa itu.

Dalam aksi itu pelaku berhasil membawa perhiasan korban seperti dua kalung berlian dan emas, empat gelang, dua unit handphone, uang tunai Rp 11 juta, kartu ATM dan kartu kredit Bank Mandiri dengan total kerugian ditaksir mencapai Rp 50 juta.

"Sejauh ini kami masih melakukan penyelidikan dan para pelaku masih dalam pengejaran," katanya.