Pemprov Tunggu OJK Terkait Direksi Bank Riau

id pemprov tunggu, ojk terkait, direksi bank riau

Pemprov Tunggu OJK Terkait Direksi Bank Riau

Pekanbaru, (Antarariau.com) - Pemprov Riau masih menunggu hasil uji kepatutan dan kelayakan dari Otoritas Jasa Keuangan terkait penetapan kandidat pengisi jabatan direksi Bank Riau-Kepulauan Riau yang telah dua tahun kosong.

"Mudah-mudahan secepatnya bisa selesai dan terealisasi. Kami masih menunggu hasil dari OJK," kata Kepala Biro Ekonomi Setdaprov Riau, Syahrial Abdi, kepada wartawan di Pekanbaru, Selasa.

Pemprov Riau merupkan pemegang saham mayoritas di bank pembangunan daerah itu.

Ia berharap posisi Direktur Utama Bank Riau-Kepri (BRK) segera terisi karena sudah sekitar dua tahun terakhir kosong.

Menurut dia, kinerja BRK relatif aman meski tanpa beberapa direktur baru karena untuk sementara didelegasikan pada pejabat lainnya.

Ia mengatakan beradasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS-LB) pada November tahun lalu ditetapkan beberapa pejabat di posisi direksi yang masa jabatannya habis diperpanjang sementara hingga ada penggantinya menunggu proses yang sedang berlangsung.

Pemimpin Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wilayah Riau, Nurdin Subandi, mengatakan berkas kandidat direktur utama BRK kini sedang dipelajari oleh Direktorat Perizinan dan Informasi Perbankan (DPIP) yang secara ketentuan bakal berlangsung sekitar satu bulan sejak Desember lalu.

"Biasanya selesai dalam satu bulan, mudah-mudahan bisa lebih cepat," kata Nurdin Subandi.

Ia mengatakan, manajemen BRK telah mengirimkan berkas kandidat hasil RUPS-LB pada akhir November lalu.

"DPIP sedang melakukan penilaian administratif. Misalkan tentang adakah kredit macet, rekam jejaknya dan kalau ada berkas yang kurang akan berkoordinasi dengan OJK Riau untuk membantu," katanya.

Menurut dia, seleksi direktur utama masih memakan waktu cukup lama karena setelah seleksi administrasi akan dilanjutkan dengan wawancara dalam proses uji kepatutan dan kelayakan.

Ia mengatakan hasil "fit and proper test" intinya akan berisikan rekomendasi menggenai kandidat yang dinilai layak melalui Surat Keputusan Dewan Komisioner.

"Pihak bank nantinya akan membahas lebih lanjut dengan pemegang saham dalam RUPS-LB untuk menentukan siapa dirutnya," ujar Nurdin.

Sebelumnya, RUPS-LB BRK pada 8 November lalu menghasilan dua nama calon direktur utama untuk perusahaan perbankan daerah yang telah lama kosong itu. Kedua kandidat itu adalah Irvandi Gustari dari Bank MNC Jakarta, dan Sonni Triandaloso dari Bank Mandiri Jakarta.

RUPS-LB tersebut dipimpin oleh Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman dan dihadiri seluruh pemegang saham, baik kabupaten/kota di Provinsi Riau maupun dari Kepulauan Riau.

Pembahasan dalam rapat itu sempat berjalan alot karena awalnya dibahas tiga nama kandidat, namun satu calon yakni Syamsul Bahri akhirnya digugurkan.

RUPS-LB itu juga mengusulkan Raja Mambang Mit sebagai calon komisaris utama, Rivai Rahman dan Zubir Salehan sebagai calon komisaris independen serta Wan Marwan sebagai calon komisaris nonindependen.

Posisi direktur utama pada bank pembangunan daerah tersebut sudah hampir dua tahun terakhir kosong. Sebelum kewenangan pengawasan perbankan ditangani oleh OJK, pemegang saham pernah melakukan RUPS-LB untuk mengajukan beberapa nama calon dirut kepada Bank Indonesia (BI) pada 2012.

Namun dari nama dirut yang sudah disetujui oleh BI, yakni Rafjon Yayha, ternyata tidak kunjung melakukan tugasnya selama enam bulan berturut-turut sehingga harus dilakukan pengajuan nama baru.