Karimun, Kepri, (Antarariau.com) - Bea Cukai Kepulauan Riau mengerahkan empat kapal patroli, masing-masing BC 9002, BC 9001, BC 7003 dan BC 7002 untuk membantu pencarian terhadap pesawat AirAsia QZ 8501 yang hilang kontak pada Minggu (28/12) pukul 07.55 WIB.
"Keempat kapal patroli itu telah kita kerahkan sejak Minggu begitu kami mendapat informasi soal hilangnya pesawat tersebut," kata Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Bea Cukai Khusus Kepulauan Riau Hari Budi Wicaksono di Kabupaten Karimun, Kepri, Senin.
Ia mengatakan empat kapal patroli tersebut dikerahkan di perairan Pontianak, Selat Karimata, perairan Berakit hingga Karang Heluputan Bintan dan perairan Dabo Singkep.
Ia menjelaskan keempat kapal tersebut langsung diperintahkan untuk melakukan pencarian saat melakukan patroli rutin dalam mencegah tindak pidana penyelundupan, sebagai langkah tanggap darurat sekaligus menghemat bahan bakar.
BC 9002 dan BC 9001 yang sedang berpatroli di sekitar perairan Natuna, ia perintahkan menuju perairan Pontianak dan Selat Karimata, sedangkan BC 7003 yang berpatroli di Jembatan II Barelang diperintahkan ke perairan Berakit, di atas perairan internasional dibantu BC 7002.
"Pencarian kita lakukan menyebar berkoordinasi dengan Basarnas, Lantamal IV Tanjungpinang dan Polair Polda Kepri sehingga tidak overlapping dengan yang lain. Namun demikian, lokasinya masih dalam perhitungan jika pesawat tersebut benar-benar jatuh sesuai gambar yang kita lihat di televisi," ucapnya.
Ia juga mengatakan telah menyiapkan kapal pengganti jika keempat kapal patroli tersebut menyelesaikan tugasnya untuk berpatroli sesuai jadwal rutin.
"Khusus BC 7002 yang berpatroli di perairan Pontianak, kita perintahkan mengisi bahan bakar di Pontianak dan kembali melakukan pencarian di perairan tersebut," kata dia.
Dalam melakukan patroli, ia mengatakan setiap kapal patroli juga dilengkapi radio komunikasi, seperti radio marine, SSW dan telepon satelit.
"Keempat kapal patroli itu juga dilengkapi radar dengan jangkauan 24 mil dengan kedalaman laut 20-25 meter. Meski tidak sejauh jangkauan radar Basarnas, namun kita berharap dapat membantu upaya mencari pesawat tersebut," kata dia.
Ia mengatakan pencarian tersebut sudah menjadi tanggung jawab Bea Cukai selaku aparat yang menggunakan kapal negara.
"Pencarian kita lakukan sampai ada penghentian resmi dari Basarnas. Kita juga sudah memerintahkan setiap posko pencarian untuk siaga dan melaporkan posisi termasuk perkembangan di lapangan setiap satu jam," kata Hari Budi Wicaksono.
Berita Lainnya
3 juta batang rokok ilegal dimusnahkan Bea Cukai Tembilahan
17 December 2024 15:57 WIB
BC Dumai musnahkan rokok, sepatu dan kosmetik ilegal senilai Rp1 M
12 December 2024 16:20 WIB
Bea Cukai Bengkalis musnahkan 29 ton bawang putih ilegal
11 December 2024 15:01 WIB
Bea Cukai Riau musnahkan barang ilegal senilai Rp44 miliar
25 November 2024 14:41 WIB
Bea Cukai Bengkalis gagalkan penyelundupan 30 ton bawang putih dari Malaysia
30 October 2024 17:37 WIB
Kolaborasi dengan Bea Cukai, Pajak Tembilahan Gelar Business Development Center UMKM
16 August 2024 23:09 WIB
Bea Cukai Riau sita dua juta batang rokok ilegal di Rokan Hilir
26 July 2024 19:38 WIB
Bertemu PJ Bupati Herman, Bea Cukai Tembilahan bahas kemajuan ekonomi
18 July 2024 17:51 WIB