New York (Antarariau.com) - Harga minyak naik pada Jumat (Sabtu pagi WIB), karena pasar "mengambil nafas" setelah pekan bergejolak dengan aksi jual tajam dan laporan pekerjaan Amerika Serikat bervariasi.
Patokan AS, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Desember, naik 74 sen menjadi 78,65 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange.
Minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Desember menetap di 83,39 dolar AS per barel di London, naik 53 sen dari tingkat penutupan Kamis.
"Pada pokoknya asar stabil setelah terjun pada Selasa," kata Gene McGillian dari Tradition Energy.
WTI telah turun ke terendah tiga tahun dan Brent merosot ke terendah empat tahun setelah produsen utama Arab Saudi memotong harga untuk minyak mentah yang dijual ke pasar AS.
Sekarang, McGillian berkata, "pasar hanya mengambil jeda" dan pedagang melakukan "beberapa pembelian korektif."
Laporan pekerjaan AS untuk Oktober tampak "bervariasi, agak netral," kata Matt Smith dari Schneider Electric.
Departemen Tenaga Kerja melaporkan pertumbuhan lapangan kerja sedikit kurang dari yang diharapkan dan tingkat pengangguran turun menjadi 5,8 persen.
Dolar sedikit melemah setelah data pekerjaan, memberikan dukungan untuk harga minyak, kata James Williams dari WTRG Economics.
Melemahnya greenback membuat komoditas yang dihargakan dalam dolar seperti minyak mentah lebih murah untuk pembeli yang menggunakan mata uang kuat, yang pada gilirannya cenderung memacu permintaan dan harga. (*)