Jakarta (ANTARA) - Juara dunia kelas terbang putri (50,8 kg) Gabriela Fundora mengokohkan kekuasaan di kelasnya setelah menghentikan Alexas Kubicki lewat penampilannya yang dominan di California, Amerika Serikat.
"Fundora berhasil mencetak KO untuk mempertahankan gelar juara dunia kelas terbang putri pertamanya," demikian pernyataan World Boxing Association (WBA) dalam laman resminya yang dipantau di Jakarta, Kamis.
Baca juga: Curry vs Scott Imbang, Sabuk WBA Tetap Kosong
Sejak awal, Fundora mengendalikan pertarungan dengan strategi yang jelas, mengontrol jarak, mengatur tempo dengan pukulan jab yang tajam, dan menghajar tubuh Kubicki dengan kombinasi pukulan yang presisi.
Tinggi dan jangkauan lengan memungkinkan Fundora itu menguasai pusat ring, memaksa penantang untuk mundur sepanjang pertarungan.
Kubicki menunjukkan semangat, mencoba membalas di jarak menengah, tetapi volume pukulan dan tekanan konstan sang juara membuatnya tertekan.
Titik balik terjadi pada ronde ketujuh, ketika Fundora mempercepat tempo dan melancarkan serangan bertubi-tubi yang membuat Kubicki tak mampu membalas. Wasit tak punya pilihan selain menghentikan pertarungan dan memberikan kemenangan KO kesembilan dalam karier Fundora.
Penampilan Fundora tak meninggalkan keraguan. Kekuasaan tak terbantahkan sang petinju muda Amerika bukanlah kebetulan, melainkan hasil dari evolusi teknis dan persiapan yang teliti.
Pada usia 23 tahun, petinju asal Coachella itu telah melesat cepat dalam kariernya sejak debut profesionalnya pada tahun 2021. Awal tahun ini, dia menyatukan divisi tersebut dengan mengalahkan Marilyn Badillo, menjadi juara dunia WBA, WBC, IBF, dan IBO dalam pertarungan profesionalnya yang ke-16.
Disiplin taktisnya, penguasaan jarak, dan serangan yang tak kenal lelah menjadikannya salah satu juara paling sulit untuk dikalahkan dalam tinju wanita saat ini.
Dengan kemenangan itu memperkuat rekor petinju berjulukan "Sweet Poison" yang tak terkalahkan dengan 17 kemenangan termasuk 9 kemenangan KO.
Baca juga: Juara Dunia WBA Collazo Kian Perkasa, Hentikan Vayson dengan TKO
Sementara, Kubicki, yang berani namun kalah kelas, menderita kekalahan profesional keduanya yang membuat rekornya menjadi 13 kemenangan, 2 kekalahan, 2 seri. Meski kalah, kesediaannya untuk bertarung di level ini mungkin membuka peluang baru dalam lingkaran tinju teratas Eropa.