Jakarta (ANTARA) - Unggulan teratas Aryna Sabalenka memulai upayanya mempertahankan gelar US Open dengan kemenangan 7-5, 6-1 atas petenis Swiss Rebeka Masarova dalam 81 menit di Stadion Arthur Ashe, New York, AS, Minggu (24/8) waktu setempat atau Senin WIB.
"Senang berada di babak kedua. Saya merasa tidak memulai dengan baik di gim-gim pertama, tetapi kemudian saya menemukan ritme saya. Ya, senang dengan level permainan saya hari ini," ujar Sabalenka usai pertandingan, seperti disiarkan WTA.
Baca juga: Petens Indonesia Janice Tjen Lolos Gemilang ke Babak Utama US Open
Sabalenka mendapat tantangan di set pertama, tetapi pada kedudukan 5-5, ia berhasil mempertahankan servis dan mematahkan servis Masarova untuk memastikan kemenangan.
Set kedua berjalan jauh lebih mudah, karena Sabalenka secara rutin maju dan menyelesaikan pertandingan di net. Ia memenangi 15 dari 17 poin di sana.
Sabalenka mengonversi lima dari enam peluang break point, sementara Masarova hanya berhasil memanfaatkan satu dari lima peluang tersebut. Ia menyelesaikan pertandingan dengan 19 winner, dengan 15 kesalahan sendiri, sementara statistik Masarova adalah 16 dan 2).
Selanjutnya pada babak kedua, Sabalenka akan berhadapan dengan Polina Kudermetova, yang melaju setelah Nuria Parrizas Diaz mengundurkan diri.
Masarova, yang berada di peringkat 109, bermain di babak utama Grand Slam pertamanya tahun ini dan mengincar kemenangan kedua dalam kariernya melawan petenis 10 besar.
Kemenangan tahun lalu Sabalenka di Stadion Arthur Ashe adalah gelar tunggal Grand Slam ketiga dalam kariernya, dan itu membantunya naik ke peringkat No.1 dunia, yang telah dipertahankannya selama 44 pekan hingga sekarang.
Setelah mencapai final di Australian Open dan Roland Garros serta semifinal di Wimbledon, ini adalah kesempatan terakhir Sabalenka untuk memenangi gelar major tahun ini.
"Saya belajar banyak pelajaran sulit musim ini tentang Grand Slam," kata Sabalenka.
"Seberapa penting itu? Sangat penting. Saya sangat berharap yang terbaik di US Open."
Ada preseden pribadi dalam hal ini, karena ia mengulanginya di Australian Open tahun 2024. Namun, sejarah yang lebih luas menunjukkan bahwa hal itu akan sulit dicapai.
Serena Williams (2012-14) adalah petenis putri terakhir yang mempertahankan gelar US Open -- dan telah ada 10 juara berbeda di New York selama 11 tahun terakhir.
Baca juga: Janice Tjen Selangkah Lagi ke US Open, Melaju ke Final Kualifikasi
"Pikiran saya adalah untuk mengubah itu. Harapan saya, begitulah. Tapi, wow, itu gila, Anda tahu, betapa tidak terduganya tenis putri, bukan?” ujar Sabalenka.
“Saya pikir itu tekanan yang sangat besar, tentu saja. Mungkin setiap kali juara bertahan datang dan mereka memberikan begitu banyak tekanan pada diri mereka sendiri. Tapi saya merasa saya cukup berpengalaman untuk hanya fokus pada diri sendiri dan mencoba meniru hasil itu.”